Vaksinasi Perlindungan Terdepan Upaya Negara Melindungi Lapisan Masyarakat

- 25 November 2020, 08:46 WIB
Ilustrasi Vaksin.
Ilustrasi Vaksin. /PIXABAY.com/ Gerd Altmann

Lebih lanjut lagi, dr. Endah menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi tidak benar mengenai vaksin dan imunisasi.

Vaksin yang sudah beredar telah dipastikan keamanannya. Karena proses produksi vaksin telah melalui tahapan-tahapan yang sesuai prosedur keamanan, dimulai dari pra uji klinik pada hewan, dilanjutkan dengan tiga tahap uji klinik pada manusia, hingga akhirnya mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Saat vaksin beredar di masyarakat, BPOM dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) tetap dan terus memantau vaksin tersebut.

Baca Juga: Bagi Guru Honorer dan Tenaga Kependiidikan Non-PNS yang Mau Dapat BSU Kemendikbud, Berikut Syaratnya

Sebagai contoh pemantauan, laporan KIPI dari catatan vaksinasi MR fase 1 tahun 2018 memperlihatkan, sangat sedikit sekali kejadian ikutan pasca imunisasi yang terkait langsung dengan pemberian vaksin.

“Laporan KIPI hanya 255 dari 35 juta dosis vaksin, dan ternyata setelah diperiksa hanya 18 kasus yang berhubungan langsung dengan imunisasi, yang lainnya adalah kebetulan”, kata dr. Endah.

Dia menyebutkan, kejadian ikutan yang paling umum terjadi pasca imunisasi adalah reaksi ringan seperti nyeri dan bengkak di sekitar lokasi penyuntikan.

Reaksi ini alamiah dan bisa sembuh dalam waktu singkat. Dibandingkan dengan reaksi ringan tersebut, manfaat vaksin jauh lebih besar.

Baca Juga: Ibrahimovic Protes EA Sports yang Tanpa Izin Menggunakan Nama dan Wajahnya di Game FIFA 21

“Penyakit berat yang bisa mengakibatkan kecacatan dan kematian, kita buat vaksinnya. Itulah kenapa angka kematian balita di Indonesia jauh menurun dibandingkan sebelum ditemukan vaksin. Misalnya pada kasus pneumonia di Indonesia yang turun karena sudah ditemukan vaksinnya, dan itu adalah penyakit yang paling banyak menimbulkan kematian pada balita”, ujar dr. Endah.

Halaman:

Editor: LU Ali

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah