Singapura Akan Perlakukan Covid-19 Seperti Flu Biasa Guna Menghadapi Era New Normal

29 Juni 2021, 12:47 WIB
Suasana di salah satu destinasi wisata favorit turis di negara Singapura. /FREEPIK/JOFREEPIK

WARTA LOMBOK - Singapura mengumumkan akan perlakukan Covid-19 layaknya penyakit endemik pada umumnya seperti flu.

Negara ini dinilai sebagai sebagai salah satu negara yang paling sukses di dunia dalam memerangi Covid-19.

Ini adalah sebuah hal yang direncanakan dalam menghadapi 'New Normal versi Singapura dari rangkaian episode “hidup berdampingan dengan Covid-19”.

Baca Juga: Tengkorak Manusia Naga, Spesies Manusia Baru Telah Ditemukan di China

Baca Juga: Big Hit Music Konfirmasi Partisipasi Ed Sheeran di Lagu BTS Mendatang

Puncak tertinggi kasus Covid-19 di Singapura sebanyak 600 kasus dengan 35 kasus kematian secara total. Lantas apa yang membuat Singapura bisa sukses dalam kasus tersebut.

Ada empat faktor kunci yang diyakini mendorong 'New Normal' terselesaikan di negara Singapura, yakni vaksinasi, testing serta pengobatan dan tanggung jawab sosial. Pada Agustus mendatang akan ada sebenayak 2/3 populasi ditargetkan sudah mendapatkan vaksin.

Menurut epidomiologi, Dicky Budiman, untuk saat ini Covid-19 sendiri masih berstatus sebagai pandemi, dan belum berubah menjadi penyakit endemi.

Singapura sendiri mewacanakan 'New Normal' sebagai rencana jangka panjang dan bukan terjadi untuk saat ini.

Penerapan 'New Normal' tidak berdampak juga dengan kebebasan tanpa aturan. Adapun ada hal-hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan terkait aturan tersebut disaat pandemi.

“New Normal itu terbiasa memakai masker dan menjaga jarak serta sirkulasi ventilasi ruangan itu baik, vaksinasi akan terus menerus dilakukan di setiap tahunnya, kemudian membatasi mobilitas, itulah hal-hal yang disebut berdampingan dengan New Normal,” ujar Dicky.

Baca Juga: Luncurkan Pembangunan Kanal Istanbul, Presiden Turki Erdogan Diserang Berbagai Kritik

Baca Juga: Alasan Keamanan Nasional, Polisi Hong Kong Tangkap Mantan Jurnalis Apple Daily di Bandara

Lalu bagaimana dengan Indonesia, apakah bisa mengikuti langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah Singapura?.

Menurut Dicky, hal ini bisa dilakukan apabila masyarakat bisa menerapkan dengan disiplin 3T yaitu Test, Tracing, dan Treatment.

Kemudian menjalankan 5M dan displin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun serta air mengalir kemudian menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi, serta vaksinasi terus digencarkan.

Sementara dengan melihat kondisi saat ini, Dicky juga mengatakan 3T yang ada di pemerintah masih belum sangat kuat, serta 5M di masyarakat pun juga sama, dan masih banyak orang juga yang belum bisa berdisiplin diri.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Instagram @linetoday

Tags

Terkini

Terpopuler