Dua Puluh Orang Migran Ditemukan Tewas di Gurun Pasir Libya

4 Juli 2022, 03:10 WIB
Illustrasi gurun pasir /Pixabay/jpeter2

WARTA LOMBOK – Dua puluh mayat migran ditemukan dua minggu setelah meninggal di gurun pasir Libya.

Mayat-mayat yang ditemukan tergeletak di tas di daerah antara kota Kufra dan perbatasan Chad dengan Libya tersebut diduga meninggal karena kehausan.

Dikutip tim wartalombok.com dari halaman resmi Al Jazeera yang diiterbitkan pada 29 Jun 2022 - Mayat 20 orang yang tersesat di gurun Libya telah ditemukan, menurut tim penyelamat, yang menduga kelompok itu meninggal karena kehausan.

Baca Juga: Sanksi Barat Mendorong Bersatunya Rusia-Belarusia

Mayat-mayat itu ditemukan oleh seorang sopir truk yang melakukan perjalanan melalui padang pasir dan ditemukan pada hari Selasa sekitar 320 kilometer (198 mil) barat daya Kufra dan 120km (74 mil) dari perbatasan dengan Chad.

"Sopirnya tersesat ... dan kami yakin kelompok itu meninggal di padang pasir sekitar 14 hari yang lalu sejak panggilan terakhir melalui telepon seluler pada 13 Juni," kata kepala ambulans Kufra Ibrahim Belhasan melalui telepon pada hari Rabu.

Layanan ambulans menerbitkan video di Facebook yang menunjukkan mayat membusuk di pasir gurun dekat truk pick-up.

Dua mayat adalah warga Libya dan yang lainnya diyakini sebagai migran dari Chad yang menyeberang ke Libya kata Belhasan.

Baca Juga: China Akan Dukung Penuh Rusia Hadapi Amerika Serikat

Diketahui, Kufra adalah kota di wilayah berpenduduk jarang dengan suhu rata-rata di atas 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) pada musim panas, menjadikannya tantangan alam yang sangat keras bagi para migran yang melintasi gurun di wilayah tersebut.

Sejak pemberontakan yang didukung NATO 2011 yang menggulingkan dan membunuh pemimpin lama Muammar Gaddafi, Libya telah muncul sebagai titik transit dominan bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika dan sebagian Timur Tengah, berharap untuk kehidupan yang lebih baik di Eropa melalui rute berbahaya melintasi gurun dan di atas Mediterania tetapi banyak yang mati dalam perjalanan termasuk di gurun Sahara yang keras.

Baca Juga: Priyanka Chopra Desak Pemimpin Dunia Bantu Anak-anak Korban Perang di Ukraina

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, setidaknya 1.500 pengungsi telah tenggelam dalam berbagai kecelakaan kapal dan kapal karam di rute Mediterania Tengah tahun lalu.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler