Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, Menyerukan Warga Palestina Berkumpul Di Al-Aqsa Pada Awal Ramadhan

1 Maret 2024, 08:34 WIB
Pemimpin hamas menyerukan ke warga palestina untuk berkumpul di Masjid Al-Aqsa pada awal Ramadhan /instagram @asadowaisiimperator/

WARTA LOMBOK - Pejuang Hamas, atau Harakat al-Muqāwamah al-Islāmiyyah, pada Rabu mengeluarkan seruan kepada warga Palestina untuk berbaris ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada awal Ramadhan.

Meskipun ada upaya pembahasan di Qatar untuk mencapai gencatan senjata selama 40 hari, masih terdapat kesenjangan signifikan antara penjajah Israel dan Hamas, dengan belum adanya terobosan yang dilaporkan oleh mediator Qatar.

Dalam upaya paling serius sejauh ini untuk memperpanjang gencatan senjata, Hamas sedang mempertimbangkan proposal, yang disetujui oleh penjajah Israel pada pembicaraan dengan mediator di Paris pekan lalu, untuk gencatan senjata selama 40 hari. 

Baca Juga: Sinopsis Drakor Queen of Tears Episode 1, Jadwal Tayang dan Platform Streamingnya

Masjid Al-Aqsa, yang berada di Kota Tua Yerusalem, memiliki makna religius yang dalam bagi umat Islam dan Yahudi dan sering menjadi titik konflik, terutama selama perayaan agama.

Selama konflik baru-baru ini di Gaza, Israel mempertimbangkan pembatasan ibadah di Al-Aqsa selama Ramadan karena alasan keamanan, hal ini menimbulkan keberatan dari banyak warga Palestina.

Pemimpin pejuang Hamas, Ismail Haniyeh, mengajak warga Yerusalem dan Tepi Barat untuk berkumpul di Al-Aqsa sejak awal Ramadhan, namun ini dianggap sebagai provokasi oleh pejabat penjajah Israel yang mengatakan ingin menjaga ketenangan.

Baca Juga: Rakornas Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2024 Meningkatkan Sinergi Pemuda Indonesia Berkualitas

"Ini adalah seruan kepada masyarakat kami di Yerusalem dan Tepi Barat untuk berbaris ke Al-Aqsa sejak hari pertama Ramadhan," ujar Haniyeh.

Haniyeh juga mengajak Poros Perlawanan dan negara-negara Arab untuk meningkatkan dukungan bagi penduduk Gaza yang menderita akibat konflik. "Adalah tugas negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil inisiatif untuk mematahkan konspirasi kelaparan di Gaza," ujar Haniyeh.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui perundingan gencatan senjata mengatakan bahwa upaya mediasi semakin intensif, namun belum ada kepastian keberhasilan.

Baca Juga: Ratusan Guru Honorer Datangi Kemendikbudristek Minta Kejelasan Pengangkatan PPPK.

"Waktu semakin mendesak karena Ramadhan semakin dekat, para mediator telah meningkatkan upaya mereka," kata pejabat tersebut. "Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah akan ada kesepakatan dalam waktu dekat, namun hal-hal masih belum terhenti," katanya dikutip dari Reuters.

Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan penurunan bantuan pangan dan hampir seluruh layanan terganggu, khususnya di bagian utara Gaza.

Israel, yang telah menyerang Jalur Gaza, menewaskan 30.000 orang menurut otoritas kesehatan Palestina.***

Editor: SwandY

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler