Inggris Menjadi Negara Barat Pertama Yang Akan Menyuntikkan Vaksin Covid-19 Pfizer

- 2 Desember 2020, 19:58 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin.
Ilustrasi penyuntikan vaksin. /Pexels/Gustavo Fring

Persetujuan penggunaan suntikan hampir tepat setahun sejak virus korona baru muncul di Wuhan, Cina. Hal tersebut adalah kemenangan bagi sains, bos Pfizer Albert Bourla dan mitra bioteknologi Jerman, BioNTech.

Akan tetapi persetujuan yang diberikan menuai kritik dari Brussel di mana dalam pernyataan yang tidak biasa, regulator obat Uni Eropa mengatakan prosedur yang lebih lama untuk menyetujui vaksin.

Lebih tepatnya karena didasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Para pemimpin Inggris mengatakan bahwa, meskipun mereka sendiri ingin sekali mendapatkan suntikan, prioritas harus diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan yaitu orang tua, mereka yang berada di rumah perawatan dan pekerja kesehatan.

Baca Juga: Menghitung Kans Real Madrid di Liga Champions Setelah Takluk Dari Shakhtar Donetsk

Inggris mengatakan akan mulai memvaksinasi mereka yang paling berisiko meninggal awal minggu depan setelah mendapat 800.000 dosis dari pusat manufaktur Pfizer di Belgia.

“Usia sejauh ini merupakan faktor terpenting dalam hal risiko COVID-19,” kata Wei Shen Lim, kepala komite vaksin COVID-19 Inggris. Lim mengatakan belum ada indikasi bahwa vaksin akan diwajibkan.

Pfizer mengatakan jika penyimpanan dapat disimpan di kotak pengiriman termal hingga 30 hari, dari hingga 15 hari sebelumnya dipandu. Setelah itu, vaksin dapat disimpan dalam suhu lemari es hingga lima hari.

AstraZeneca mengatakan bulan lalu suntikan COVID-19, yang didasarkan pada teknologi vaksin tradisional, 70% efektif dalam uji coba penting dan bisa efektif hingga 90%.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah