Jabatan Trump Akan Berakhir, Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Pejabat China

- 8 Desember 2020, 12:36 WIB
Ilustrasi Donald Trump
Ilustrasi Donald Trump /Pixabay/geralt

Pasar saham di Asia menyerah pada keuntungan awal di tengah kekhawatiran akan langkah tersebut. Hal ini menandakan terjadi penurunan dalam hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia.

“Satu hal yang menjadi perhatian pasar adalah bahwa Donald Trump akan mencari beberapa pembalasan di China. Jadi berita ini berbicara tentang ketakutan itu, ”kata Kyle Rodda, ahli strategi pasar di IG Markets di Melbourne.

Saham keuangan China yang diperdagangkan di Hong Kong turun 2,3% dalam perdagangan pagi, penurunan tertajam dalam enam bulan di tengah kekhawatiran sanksi dapat diperpanjang ke bank.

Pada bulan Oktober, Departemen Luar Negeri AS memperingatkan lembaga keuangan internasional yang melakukan bisnis dengan individu yang dianggap bertanggung jawab atas tindakan keras China di pusat keuangan Asia akan dikenakan sanksi berat.

Baca Juga: Gawat! Polresta Bogor Naikkan Status RS UMMI Menjadi Penyidikan

Washington telah menjatuhkan sanksi kepada Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam. Mantan kepala polisi dan pejabat tinggi lainnya di wilayah itu pada Agustus dianggap sebagai peran mereka dalam membatasi kebebasan dalam tindakan keras terhadap gerakan pro-demokrasi di wilayah itu.

Pemerintah Hong Kong yang didukung Beijing bulan lalu mengusir empat anggota oposisi dari badan legislatifnya setelah parlemen China memberi otoritas untuk mengekang perbedaan pendapat. Langkah tersebut memicu pengunduran diri massal oleh anggota parlemen oposisi pro demokrasi di bekas koloni Inggris itu.

Hal tersebut meningkatkan kewaspadaan lebih lanjut di Barat. Kelompok intelijen Five Eyes yang terdiri dari Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Amerika Serikat mengatakan bulan lalu langkah itu tampaknya menjadi bagian dari kampanye untuk membungkam kritik dan meminta Beijing untuk membalikkan arah.

Baca Juga: Inilah Sejarah Singkat Ilmu Sihir dan Nabi Sulaiman Dalam Membasmi Sihir

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O'Brien mengatakan pada November pengusiran itu menunjukkan formula "Satu Negara, Dua Sistem", di mana otonomi Hong Kong telah dijanjikan sejak Inggris mengembalikan wilayah itu ke China pada tahun 1997.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah