Bukan China yang Pertama, Ditemukan Bocah di Italia Terinfeksi Covid-19 pada November 2019

- 11 Desember 2020, 05:02 WIB
Ilustrasi Corona Virus Covid-19.
Ilustrasi Corona Virus Covid-19. /pixabay.com/geralt

China telah lama dituduh menutupi kemunculan virus pada tahap awal, sehingga menyangkal waktu negara lain untuk bersiap menghadapi serangan infeksi.

Penemuan terbaru ini muncul tiga minggu setelah studi oleh Institut Kanker Nasional Italia yang menunjukkan bahwa virus corona menyebar paling cepat September 2019.

"Sembilan hari setelah pertama kali jatuh sakit, anak laki-laki itu dibawa ke unit gawat darurat dengan gejala pernapasan dan muntah," kata studi tersebut.

Baca Juga: Peringatan Hari HAM, Jokowi Tekankan Tiap Warga Negara Wajib Dipenuhi Haknya

Pada tanggal 1 Desember 2019, ia mengalami ruam seperti campak, dan saat itu diasumsikan bahwa campak adalah penyebab penyakitnya.

Artinya, usapan yang diambil pada 5 Desember 'tidak optimal' untuk mendeteksi Covid-19 karena diambil dari tenggorokan bocah itu, bukan hidungnya.

"Namun, sampel itu dikonfirmasi positif dengan amplifikasi dan pengurutan berulang", kata para ilmuwan.

Menulis di Journal of Emerging Infectious Diseases, para peneliti mengatakan temuan mereka 'sesuai dengan bukti lain penyebaran Covid-19 awal di Eropa'.

Baca Juga: Awas...Setan Sering Bersemayam di 5 Anggota Tubuh Ini

Studi tersebut menyebutkan bahwa 'penyebaran virus jangka panjang yang tidak dikenali' mungkin membantu menjelaskan mengapa wabah itu begitu menghancurkan di Italia pada bulan Februari dan Maret 2020.

Halaman:

Editor: LU Ali

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah