WARTA LOMBOK - YouTube sedang menghadapi keluhan terkait kesalahan informasi pemilihan umum luar negeri.
Berbagai kritik pedas berdatangan karena tidak berbuat cukup untuk mengantisipasi kesalahan informasi menjelang pemilihan presiden AS beberapa waktu yang lalu.
YouTube mengumumkan pada minggu lalu akan menghapus video yang diduga penipuan sehingga mengubah hasil pemilihan.
Baca Juga: Artis Pevita Pearce Positif Covid-19, Unggah Foto dan Pesan di Instagram
Kejadian lain terjadi di Myanmar, yang mengadakan pemilihan umum hanya lima hari setelah pemungutan suara di AS, mengalami gelombang pasang surut informasi yang salah secara online.
Termasuk juga klaim penipuan pemilih yang tidak berdasar dan aturan baru yang tidak berlaku.
Peneliti media sosial dan kelompok masyarakat sipil di Myanmar mengatakan bahwa munculnya standar yang tidak merata. Hal tersebut ditambah sikap YouTube yang lepas tangan atas kesalahan informasi pemilu secara global.
Kondisi tersebut terjadi pada saat saingannya, Facebook mengambil tindakan negara demi negara yang lebih agresif.
Baca Juga: Semua Guru Honorer Boleh Ikut Seleksi! Tidak Ada Lagi Prioritas