Apoteker Pembuang Vaksin Ternyata Penganut Teori Konspirasi, Percaya Bumi Datar dan Langit Tak Nyata

- 2 Februari 2021, 11:46 WIB
Steven Brandenburg membuang vaksin Covid-19 Moderna karena itu hanya akan membahayakan orang, dan menanamkan sebuah microchip
Steven Brandenburg membuang vaksin Covid-19 Moderna karena itu hanya akan membahayakan orang, dan menanamkan sebuah microchip /Washington Post/Joseph Prezioso/AFP

WARTA LOMBOK - Beberapa waktu lalu seorang apoteker menemukan 57 botol vaksin Moderna dibiarkan rusak di luar lemari es klinik Wisconsin pada bulan Desember, pekerja tersebut kemudian mencurigai seorang rekan kerjanya yang telah menyebarkan klaim palsu dan aneh.

Selama berbulan-bulan, sang pelaku Steven Brandenburg, apoteker yang bertugas malam di Aurora Medical Center di Grafton, Wisconsin, mengatakan jika ia mengira vaksin itu akan membahayakan orang, membuat mereka tidak subur dan menanamkannya dengan microchip.

Otoritas federal membantah keyakinannya mengenai vaksin tersebut. Apoteker tersebut telah mengaku bersalah atas tuduhan mencoba merusak vaksin, dan ia juga percaya bahwa Bumi itu datar dan langit tidak nyata, menurut dokumen pengadilan.

Baca Juga: Perdebatan Tentang Karya Seni Berharga yang Ditemukan di Kota Hantu Siprus

Keyakinannya terungkap di pengadilan setelah penelusuran telepon, komputer, dan hard drive Brandenburg oleh FBI. Dokumen tersebut termasuk wawancara dengan teknisi farmasi Brandenburg dan Aurora Medical Center Sarah Sticker.

"Brandenburg sangat terlibat dalam teori konspirasi," kata Sticker kepada penegak hukum, sebagaimana dikutip Warta Lombok.com dari Washington Post, Selasa, 2 Janauri 2021.

"Apoteker mengeluarkan 57 botol, masing-masing berisi cukup untuk 10 vaksinasi, vaksin Moderna dari lemari es rumah sakit pada malam 24 dan 25 Desember", kata jaksa penuntut.

Pada malam pertama, dia membiarkan dosis vaksin tidak disimpan di lemari es selama sekitar tiga jam sebelum menempatkannya kembali ke dalam lemari es, kata Brandenburg kepada pihak berwenang.

Keesokan harinya, dia mengatakan bahwa dia sekali lagi menghapus dosis, yang ditemukan Sticker setelah tidak disimpan di lemari es selama sekitar sembilan jam.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah