Jumlah Imigran di AS Capai Rekor Tertinggi di Fasilitas Penahanan Perbatasan

- 14 Maret 2021, 19:31 WIB
Anak-anak imigran membludak di fasilitas penahanan perbatasan AS.
Anak-anak imigran membludak di fasilitas penahanan perbatasan AS. /Reuters/Jorge Duenes

Mayorkas menyalahkan arus masuk tersebut pada kekerasan yang sedang berlangsung, bencana alam, kerawanan pangan, dan kemiskinan di negara-negara Segitiga Utara Amerika Tengah. 

Meskipun ini adalah alasan umum yang mendorong lonjakan migran, kaum konservatif berpendapat bahwa kebijakan imigrasi liberal pemerintahan Biden telah mengirim sinyal selamat datang bagi para migran, yang sebelumnya terhalang oleh sikap imigrasi garis keras mantan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Sudah Vaksin 2 Tahap, Wakil Gubernur NTB dan keluarga lainya positif Covid

Pengakuan diam-diam bahwa ada krisis yang sedang berlangsung di perbatasan muncul setelah AP melaporkan pada hari Jumat bahwa pengacara yang ingin memeriksa migran anak yang dilaporkan ditahan dalam kondisi jorok di fasilitas tenda di Texas, ditolak aksesnya oleh pemerintah Biden.

Fasilitas tersebut dilaporkan sangat penuh sesak, dengan anak-anak dipaksa tidur begitu dekat satu sama lain sehingga mereka dapat menyentuh orang di sebelahnya, menurut AP, mengutip pengacara.

Beberapa migran harus tidur nyenyak di lantai sama sekali, karena menurut laporan tidak ada cukup tikar untuk semua orang, dan beberapa harus menunggu lebih dari lima hari untuk mandi.

Baca Juga: Pangeran Harry Ungkap William Tak Bisa Keluar dari Keluarga Kerajaan Inggris

Para pengacara telah memanggil administrasi Biden karena tidak membicarakan pembicaraan dan tidak berjalan di jalan.

“Cukup mengejutkan bahwa administrasi berbicara tentang pentingnya transparansi dan kemudian tidak akan membiarkan pengacara untuk anak-anak melihat di mana mereka tinggal,” kata Leecia Welch dari Pusat Nasional untuk Hukum Pemuda AP.***

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x