Tentara Myanmar Melakukan Pemukulan Dengan Kejam Termasuk Pada Wanita dan Pelajar

- 11 Maret 2021, 14:50 WIB
Pelajar dan wanita menjadi korban pemukulan polisi di Myanmar
Pelajar dan wanita menjadi korban pemukulan polisi di Myanmar /REUTERS

WARTA LOMBOK – Lusinan pengunjuk rasa, termasuk wanita dan pelajar muda, menjadi sasaran perlakuan brutal setelah tindakan keras pada Selasa 9 Maret 2021.

 Foto-foto menunjukkan yang ditimbulkan pada mereka punggung, bokong, dan dada mereka dipenuhi dengan luka yang tampak menyakitkan.

Sementara mereka disiksa dengan para pengunjuk rasa juga dipaksa untuk menyanyikan lagu anti-kediktatoran yang terkenal berulang kali dan mengulangi slogan-slogan protes.

Baca Juga: Pasukan Militer dan Kepolisian Myanmar Lakukan Penggrebekan Pada Media Lokal Kamayut Media

“Mereka bergiliran, memukuli kami tanpa henti. Kami tidak bisa berlutut lama-lama. Setiap kali kami jatuh, mereka akan mulai memukuli kami lagi. Begitu banyak dari kami yang dipukuli, ”kata seorang pria berusia 30 tahun dari Myeik, di wilayah Tanintharyi, Myanmar selatan.

Dikutip wartalombokcom dari laman situs Myanmar Now. Pria itu adalah satu dari lebih dari 70 pengunjuk rasa yang ditangkap selama demonstrasi anti-kudeta di Myeik pada hari Selasa.

Dia ingat bagaimana tentara dan polisi mendekati mereka dari kedua ujung jalan D di bangsal kota Kat Thit sekitar jam 9 pagi. 

Ada sekitar 45 pria dan 25 wanita dalam kelompok itu, katanya, mulai dari usia remaja awal hingga tiga puluhan.

Semua pria dicambuk berulang kali dengan potongan besi atau dipukul dengan tongkat kayu. Beberapa bahkan dipukul dengan rantai berat, katanya.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Myanmar Now


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x