Kudeta Myanmar Sejak 1 Februari 2021, Stabilitas Negara Sudah Tidak Terjamin Lagi

- 8 Maret 2021, 15:55 WIB
Kudeta Myanmar
Kudeta Myanmar /Dok. hrw.org

 

WARTA LOMBOK - Sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari, menggulingkan pemerintah terpilih Myanmar, rakyat negara itu telah melawan dengan segala cara tanpa kekerasan yang bisa dibayangkan.

Mereka telah membawa sebagian besar aparatur negara ke dalam Gerakan Pembangkangan Sipil yang mencakup banyak pegawai negeri.

Dikutip wartalombok.com dari laman Myanmar Now. Hal pertama yang dilakukan untuk menetralisir oposisi adalah menahan para pemimpin pemerintahan dan aktivis terkemuka.

Baca Juga: Militer Myanmar Mengerahkan Pasukan Ke Gedung-Gedung Publik di Seluruh Myanmar

Ketika demonstrasi massa mulai membengkak, mereka memerintahkan penggerebekan larut malam di rumah-rumah penyelenggara protes.

Namun seiring dengan meningkatnya jumlah warga yang marah yang turun ke jalan, kekerasan menjadi cara utamanya untuk memadamkan kerusuhan.

Bersamaan dengan penangkapan massal, rezim telah menggunakan pembunuhan langsung untuk mengintimidasi mereka yang menentang keinginannya.

Tindakan keras yang dimulai dengan peluru karet, granat setrum, dan gas air mata dengan cepat meningkat menjadi penggunaan amunisi aktif tanpa pandang bulu dan, yang paling mengerikan, tembakan penembak jitu.

Semakin lama semakin mustahil untuk percaya bahwa junta dimotivasi oleh hal lain selain penghinaan terhadap rakyat negara.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Myanmar Now


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah