Tentara Myanmar Melakukan Pemukulan Dengan Kejam Termasuk Pada Wanita dan Pelajar

- 11 Maret 2021, 14:50 WIB
Pelajar dan wanita menjadi korban pemukulan polisi di Myanmar
Pelajar dan wanita menjadi korban pemukulan polisi di Myanmar /REUTERS

Baca Juga: Serah Terima Kemenristek dengan Kemenko Polhukam, Eko: Genose C19 Lebih Efektif Dari Alat Screening Antigen

 “Mereka berkata, 'Apa yang kamu nyanyikan dalam pawai protes? Berapa banyak jari yang kamu angkat? ' dan memukuli kami. Siapa pun yang bertato Amay Suu diperlakukan lebih buruk, ”katanya, mengacu pada Aung San Suu Kyi, yang telah lama dianggap sebagai pemimpin gerakan pro-demokrasi Myanmar.

“Dan mereka berkata, 'Kamu menyebut kami anjing militer. Nah, anjing militer menggigit. ' Dan mereka terus saja memukuli kami,” lanjut kata pria itu.

Sekitar 10 tentara menyuruh orang-orang itu melepaskan baju, meletakkan tangan mereka di belakang kepala dan berlutut untuk sesi pemukulan yang lama dan terus menerus.

Dari mereka yang ditangkap, hanya satu perempuan yang terluka akibat peluru karet yang dibawa ke rumah sakit militer.

Sedangkan sisanya diangkut ke pangkalan angkatan udara di dekat bandara Myeik untuk disiksa secara brutal.

Baca Juga: Militer Myanmar Menyerbu Kantor Mizzima Media, Serangan Ketiga di Media Lokal dalam Dua Hari

Mayoritas dari mereka yang ditangkap adalah pelajar yang menerima perlakuan yang sama dengan orang dewasa.

Meskipun polisi Myeik mengatakan kepada tentara untuk tidak bersikap terlalu keras terhadap mereka.

“Saat kami ditangkap, ada polisi dari Myeik yang menyuruh tentara untuk tidak memukuli siswa. Tapi tentara tetap memukuli mereka, mengatakan bahwa untuk itulah mereka datang ke sini jauh-jauh dari Naypyitaw, ”kata saksi mata.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Myanmar Now


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah