Sedikitnya 149 Orang Tewas di Myanmar Sejak Protes Melawan Militer Dimulai

- 19 Maret 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi Kudeta Myanmar
Ilustrasi Kudeta Myanmar /Channel News Asia/Naung Kham

Baca Juga: Ricky Soebagja Beri Penjelasan Terkait Paksaan Mundur dari Turnamen Yonex All England 2021

Tetapi pengunjuk rasa terus turun ke jalan dan menantang pengambilalihan pemerintah, yang dipimpin oleh pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing.

Shamdasani mengatakan mengkonfirmasikan informasi menjadi semakin sulit karena darurat militer dan karena lingkungan tempat orang-orang terbunuh dan terlantar telah terputus melalui pemadaman komunikasi yang diberlakukan negara.

Kudeta tersebut membalikkan tahun-tahun lambatnya kemajuan menuju demokrasi di Myanmar. 

Selama lima dekade negara itu beroperasi di bawah aturan militer yang ketat yang menyebabkan isolasi dan sanksi internasional.

Partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi memimpin kembali ke pemerintahan sipil dengan kemenangan telak dalam pemilihan umum pada tahun 2015.

Pemerintahannya akan dilantik untuk masa jabatan lima tahun kedua bulan lalu, tetapi dia dan anggota partainya ditempatkan di tahanan militer.

Baca Juga: Produsen Mobil Jerman BMW Meningkatkan Penawaran Kendaraan Listrik

Pemerintahan Biden pada hari Jumat mengumumkan menawarkan tempat tinggal hukum sementara kepada orang-orang dari Myanmar karena pengambilalihan militer dan kekuatan mematikan terhadap warga sipil.***

 

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah