Keinginan mengalahkan Wilson lah yang mendorong Oswalt membangun reaktor nuklirnya sendiri. Dia juga berambisi menjadi orang termuda yang mencapai fusi nuklir.
"Saya tertarik dengan tantangannya. Saya selalu kepikiran untuk menjadi yang termuda," katanya.
Oswalt mulai mendalami laporan banyak peneliti independen tentang cara mereka membangun reaktor. Dia lalu mengumpulkan daftar bahan-bahan yang dibutuhkan, yang katanya senilai US$10.000 (setara Rp143 juta).
Meski awalnya bingung, orang tua Oswalt menyanggupi keinginan buat hati mereka untuk merakit reaktor.
"Berbeda dari Jackson, fusi nuklir tidak terlalu menarik perhatian saya, yang bekerja di perusahaan ortopedi. Setidaknya saya sebagai orang tua merasa bangga melihat semangatnya," kata ayahnya, Chris Oswalt.
Oswalt mulai menghabiskan sebagian besar waktu luangnya di rumah. Dia sibuk merakit reaktor di ruang bermain yang dia ubah jadi laboratorium.
Dia meniru cara orang-orang yang sudah pernah melakukannya agar proyeknya bisa lebih bagus dari mereka.
Baca Juga: Penceramah Asal Malaysia Tuai Kecaman Usai Berfoto Bersama Selebgram Seksi
Menurut Oswalt, percobaannya hanya mengandalkan uji coba berulang kali. Gagal coba lagi. Begitu seterusnya.
Oswalt tidak takut sama sekali saat berurusan dengan listrik berkekuatan 50.000 volt dan bahan radioaktif. Namun, orang tuanya yang khawatir akan keselamatannya meminta Oswalt berkonsultasi dengan orang yang lebih paham soal nuklir.***