WARTA LOMBOK - Presiden Vladimir Putin mengeluarkan ancaman untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina jika integritas teritorial Rusia terancam.
Hal tersebut telah memicu diskusi mendalam di Barat tentang bagaimana tanggapan Putin.
Sang pemimpin Rusia mengatakan bahwa ia tidak menggertak tentang penggunaan senjata nuklir jika wilayah Rusia terancam.
Baca Juga: Rusia Bebaskan 10 Tawanan Perang Atas Mediasi Arab Saudi
Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial yang akan membuat sekitar 300.000 pasukan cadangan dikirim untuk berperang di Ukraina.
"Mereka yang mencoba memeras kami dengan senjata nuklir harus tahu bahwa angin juga dapat berbelok ke arah mereka, Ini bukan gertakan," ujar Putin dalam isi pidatonya.
Para analis tidak yakin bahwa Putin bersedia menjadi yang pertama melepaskan senjata nuklir sejak Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di Jepang pada 1945.
Beberapa ahli dan pejabat berbicara dengan AFP tentang kemungkinan skenario yang dapat muncul jika Rusia melakukan serangan nuklir.
Para analis juga mengatakan Moskow kemungkinan akan mengerahkan satu atau lebih bom nuklir taktis dalam medan perang.
Baca Juga: Kohinoor, Berlian Besar di Mahkota dan Tongkat Elizabeth II yang Ditagih India