"Kami akan menghapus perkataan yang mendorong kebencian ini segera setelah kami menyadarinya," kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan Facebook memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Laporan transparansi terakhir Facebook selama enam bulan hingga Desember 2019, menunjukkan bahwa Pakistan adalah sumber permintaan tertinggi kedua untuk mengekang konten. Pakistan hanya kalah dari Rusia yang menempati urutan pertama.
Sumber yang mengetahui masalah ini di Facebook mengatakan permintaan penghapusan konten yang berhubungan dengan Islam paling banyak berasal dari Pakistan, melebihi negara mayoritas Muslim lainnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini 28 Oktober 2020: Aries Berperan Vital, Taurus Berada di Zona Bebas, Gemini?
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tersebar di 217 Negara, Amerika Serikat (AS) Masih Tertinggi Kasus Positif Bulan Ini
"Facebook secara tradisional menurut, karena jika tidak melakukannya akan melanggar hukum Pakistan," kata sumber itu.*** (pikiran-rakyat.com/Nuzulia Rega)