Benarkah Mitos Olahraga Malam Bisa Sebabkan Serangan Jantung? Ini Jawaban Dokter Spesialis Kesehatan

12 Januari 2024, 22:45 WIB
Ilustrasi berolahraga di malam hari /Pexels.com/Leon Ardho

WARTA LOMBOK – Olahraga merupakan suatu kebiasaan rutin yang harus dimiliki oleh setiap orang. Sebab dengan berolahraga, bukan tidak mungkin seseorang akan sulit terkena penyakit.

Banyak orang hari ini yang sudah mulai menyadari betapa pentingnya berolahraga. Alhasil, banyak dari mereka yang bisa meluangkan waktu untuk berolahraga.

Namun dalam berolahraga, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Salah satunya waktu dan cara berolahraga dengan baik dan benar. Sebab, banyak orang yang notabenenya pekerja (pegawai) memilih berolahraga selepas kerja atau malam hari. Yang menjadi pertanyaan, bolehkah hal itu dilakukan? Karena di satu sisi, ada mitos yang mengatakan tentang bahayanya berolahraga saat malam hari.

Baca Juga: Bercerai dengan Ammar Zoni, Irish Bella Gambarkan Tahun 2023 Bak Roller Coster

Menurut dokter spesialis kesehatan olahraga, yakni dr. Andhika Raspati, Sp., KO. Menjawab pertanyaan di atas. Ia mengatakan bahwa olahraga di malam hari diperbolehkan, asalkan jangan sampai mengganggu waktu tidur.

Menurut dr. Andhika, malam hari merupakan waktu yang tepat bagi jantung untuk beristirahat. Jika masih dipaksa untuk bekerja (seperti olahraga di saat jam-jam tidur), maka bisa saja fungsi kerjanya menjadi tidak optimal.

“Sebaiknya olahraga selesai dilakukan minimal 2 jam sebelum jam tidur. Periode ini bisa dilakukan tubuh untuk menormalkan kembali metabolismenya selepas olahraga. Jika terlalu mepet pada jam tidur, menyebabkan tidur kurang nyenyak,” ujar dr. Andhika saat menjadi narasumber dalam sebuah acara podcast belum lama ini.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Biduran Kaligata Secara Alami

Minum Air Dingin Usai Berolahraga, Apakah Boleh?

Ada satu mitos lain yang masih beredar di tengah masyarakat. Mitos tersebut yaitu dilarang minum air dingin setelah berolahraga, karena dianggap akan memicu serangan jantung. Menanggapi mitos tersebut, dr. Andhika mengatakan bahwa hal itu tidak benar.

Sebab menurutnya, minum air dingin usai berolahraga ternyata disarankan. Hal ini dikarenakan dapat menetralkan suhu tubuh. Idealnya, air minum yang disarankan yaitu air yang memiliki suhu sekitar 18-22 derajat celcius.

Yang perlu diperhatikan juga ialah, ada sebagian orang yang memiliki pembuluh darah yang kecil. Sehingga, jika tiba-tiba minum air yang terlalu dingin bisa menyebabkan brainfreeze.

Baca Juga: Ini Penyebab Kulit Kering yang Harus Diketahui

Kemudian, lanjut dr. Andhika, ada perbedaan besar juga antara serangan jantung dan henti jantung. Keduanya umum terjadi saat olahraga, namun lebih sering henti jantung yang terjadi.

Serangan jantung sendiri disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Dan jika benar-benar tertutup, maka oksigen tidak dapat masuk ke jantung. Namun, apabila terjadi secara tiba-tiba saat melakukan aktivitas olahraga, ini baru disebut sebagai henti jantung.

“Biasanya serangan jantung diawali dengan nyeri dada hebat. Dan serangan jantung tidak terjadi secara tiba-tiba. Yang sering terjadi saat berolahraga adalah henti jantung, periode kritisnya itu satu jam pascaberolahraga,” ujarnya.

Baca Juga: Ini 9 Penyebab Mimisan Pada Orang Dewasa, Akibat Sering Ngupil

Kemudian, ada juga mitos tentang menekuk kaki setelah berolahraga. Ada yang mengatakan bahwa, jika seseorang menekuk kaki usai berolahraga, maka akan menyebabkan yang namanya varises.

Mitos itu pun mendapat tanggapan dari dr. Andhika. Ia mengatakan bahwa menekuk lutut usai berolahraga tidak menyebabkan varises. Sebab, risiko terjadinya varises disebabkan oleh duduk atau berdiri dalam waktu yang lama, pada ibu hamil (perubahan hormonal), atau faktor genetik.

Sumbatan pada pembuluh darah tidak terjadi karena seseorang menekuk kaki usai berolahraga. Namun, hal itu dapat terjadi karena beberapa faktor risiko seperti kolesterol tinggi, hipertensi, merokok, juga obesitas.

Baca Juga: 10 Khasiat Buah Nangka untuk Kesehatan, Kaya Manfaat

Risiko-risiko di atas bisa dicegah dengan melakukan skrining dini, seperti pemeriksaan panel lemak yang di antaranya kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL direk, dan Apo B.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler