Bahaya Keseringan Mengupil, Riset: Tingkatkan Risiko Terkena Penyakit Demensia dan Alzheimer

9 Februari 2024, 06:25 WIB
Ilustrasi mengupil /Pixabay.com/CDD20

WARTA LOMBOK - Setiap manusia memiliki kebiasaan yang beragam dan unik, salah satunya yakni mengupil. Namun banyak orang yang belum tahu, ternyata penelitian mengungkap bahwa keseringan mengupil bisa meningkatkan risiko terkena penyakit yang cukup berbahaya bagi daya ingat manusia. 

Adapun penyakit yang dimaksud ialah penyakit Demensia dan Alzheimer. Demensia sendiri merupakan kumpulan gejala yang ditandai dengan menurunnya kemampuan mengingat, berkomunikasi, dan beraktivitas.

Sedangkan Alzheimer ialah penyakit degeneratif yang ditandai dengan penurunan daya ingat. Bila dibiarkan tanpa dilakukan sebuah penanganan, Alzheimer bisa menyebabkan terjadinya Demensia.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Turunkan Gula Darah Tanpa Minum Obat, Simak Tipsnya

Yang menjadi pertanyaan, mengapa aktivitas keseringan mengupil dapat mengganggu daya ingat manusia? Hal ini lantaran bakteri yang menempel di jari dapat masuk ke saraf penciuman di rongga hidung, kemudian akan terus berjalan hingga mencapai otak.

Proses itulah yang menjadi sebuah penanda dari penyakit Alzheimer. 

Menurut para ilmuwan dari Universitas Griffith Australia, penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports secara khusus mengamati bakteri Chlamydia Pneumonia, yaitu kuman yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan.

Baca Juga: Benarkah Mitos Olahraga Malam Bisa Sebabkan Serangan Jantung? Ini Jawaban Dokter Spesialis Kesehatan

Termasuk Pneumonia yang menggunakan saraf penciuman sebagai jalur invasi, guna menyerang sistem saraf pusat.

Kemudian, sel-sel yang ada di otak akan merespons serangan tersebut dengan menyimpan protein Beta Amiloid, yang merupakan ciri khas dari penyakit Alzheimer.

"Kami adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung naik ke hidung dan ke otak di mana ia dapat memicu patologi yang terlihat seperti penyakit Alzheimer," terang Profesor James St. John, rekan penulis studi dan Kepala Clem Jones Center for Neurobiology and Stem Cell Research, dikutip Wartalombok.com dari laman New York Post pada Jum'at, 9 Februari 2024.

Baca Juga: Bercerai dengan Ammar Zoni, Irish Bella Gambarkan Tahun 2023 Bak Roller Coster

Kendati riset dan penelitian di atas dilakukan terhadap tikus. St. John menyebut bahwa risiko ini juga dapat menimpa diri manusia.

Banyak penelitian lain juga yang menyatakan, bahwa saraf penciuman berfungsi sebagai jalur singkat bagi bakteri untuk mencapai otak saat melewati penghalang antara darah dan otak.

Diketahui, penelitian ini akan terus berlanjut, dan mereka berikutnya akan membuktikan hipotesisnya pada manusia.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Biduran Kaligata Secara Alami

"Kita perlu melakukan penelitian ini pada manusia dan memastikan apakah jalur yang sama beroperasi dengan cara yang sama. Itu penelitian yang sudah diusulkan banyak orang, tapi belum selesai," tutur St. John.

Lebih lanjut, St. John bersama timnya mencatat bahwa hilangnya penciuman dapat menjadi tanda awal dari datangnya penyakit Alzheimer.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar orang-orang yang berusia di atas 60 tahun dapat menjalani tes penciuman sebagai deteksi dini.

Baca Juga: Ini Penyebab Kulit Kering yang Harus Diketahui

"Apa yang kami ketahui adalah bahwa bakteri yang sama ini ada pada manusia, tetapi kami belum mengetahui bagaimana mereka sampai di sana." imbuhnya.

"Begitu Anda berusia di atas 65 tahun, faktor risiko Anda naik. Tetapi, kami juga melihat penyebab lain, karena ini bukan hanya usia tapi juga paparan lingkungan. Kami berpikir bahwa bakteri dan virus sangat berperan penting," sambung St. John memaparkan. 

Di sisi lain, St. John juga menyampaikan beberapa panduan berharga mengenai cara atau strategi melindungi diri dari tekanan neurologis saat mengupil.

Baca Juga: Ini 9 Penyebab Mimisan Pada Orang Dewasa, Akibat Sering Ngupil

"Mengupil dan mencabut rambut hidung bukanlah ide yang baik... Kami tidak ingin Anda merusak bagian dalam hidung dengan mengupil atau mencabut rambutnya (karena akan merusak lapisan)," pesan St. John.

"Jika Anda merusak lapisan hidung, Anda dapat meningkatkan jumlah bakteri yang bisa naik ke otak Anda," tandasnya. 

Itulah informasi seputar riset yang menerangkan tentang bahaya keseringan mengupil yang dapat meningkatkan risiko penyakit Demensia dan Alzheimer. Semoga bermanfaat.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler