10 Mitos Makanan yang Masih Dianggap Benar, Berikut Penjelasannya Berdasarkan Hasil Studi

- 1 Februari 2021, 10:09 WIB
Ilustrasi makanan
Ilustrasi makanan /Pexels/Anna Tukhfatullina

Kehadiran kulit pada unggas dapat meningkatkan nilai kalorinya sekitar 25 hingga 30 persen, menurut sebuah studi tahun 2015 dalam jurnal Food & Nutrition Research. Namun, kulitnya bisa dengan mudah dihilangkan setelah dimasak.

Memanggang unggas dengan kulit utuh membantu mengawetkan cairan alami dan mencegahnya mengering. Masak dengan kulit masih menempel lalu angkat sebelum disajikan.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga Kesehatan Mental Dalam Masa Pandemi Covid-19

3. Hindari telur karena kandungan kolesterolnya

Telur mendapatkan reputasi buruk yang tidak berdasar, dalam studi tahun 2018 di jurnal Nutrients, para peneliti menemukan telur sebenarnya tidak berkontribusi terhadap kolesterol tinggi.

Faktanya, telur adalah sumber nutrisi yang tidak mahal, termasuk seng dan zat besi, antioksidan lutein dan zeaxanthin, vitamin D, dan kolin kimiawi peningkat otak. Namun, perlu diingat bahwa penelitian tentang telur telah bolak-balik selama bertahun-tahun, jadi jangan berlebihan.

The American Heart Association mengatakan satu telur utuh atau dua putih telur sehari bisa menjadi bagian dari diet sehat. Jaga kolesterol tetap terkendali dengan memantau lemak jenuh dalam makanan Anda.

4. Kacang sama buruknya dengan junk food

Kacang-kacangan adalah sumber protein dan nutrisi lain yang sangat baik, selama Anda tetap dalam porsi segenggam.

Konsumsi kacang lebih dari empat kali per minggu ditemukan dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang tidak sering memakannya, dalam sebuah studi tahun 2017 di Diabetes & Metabolism.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah