10 Mitos Makanan yang Masih Dianggap Benar, Berikut Penjelasannya Berdasarkan Hasil Studi

- 1 Februari 2021, 10:09 WIB
Ilustrasi makanan
Ilustrasi makanan /Pexels/Anna Tukhfatullina

Selain itu, sebuah studi tahun 2018 dalam Progress in Cardiovascular Diseases menunjukkan bahwa asupan kacang-kacangan secara teratur dapat melindungi dari penyakit jantung.

Baca Juga: Apakah Masker Ganda untuk Perlindungan Virus Corona Masuk Akal? Berikut Penjelasan Ahli

5. Penyedap rasa yang ditemukan di beberapa masakan Cina dapat memicu sakit kepala dan reaksi lainnya

Hubungan kausal antara monosodium glutamat dan sakit kepala belum terbukti. Para peneliti menganggap terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa MSG (penyedap rasa) yang ada dalam makanan sebenarnya menyebabkan sakit kepala.

6. Minuman berkarbonasi buruk untuk Anda

Seltzer bebas natrium dengan irisan lemon atau jeruk nipis memuaskan dahaga Anda tanpa mengganggu kesehatan Anda. Soda, di sisi lain, akan berkontribusi pada masalah kesehatan jika dikonsumsi berlebihan, termasuk penambahan berat badan, gigi berlubang, dan tekanan darah tinggi, menurut Pusat Sains untuk Kepentingan Umum.

7. Penderita diabetes harus berhenti makan makanan manis

Dalam jumlah sedang, camilan manis sesekali baik-baik saja. Kunci untuk menjaga kadar glukosa darah yang sehat adalah dengan menyeimbangkan makanan dan camilan untuk menyediakan campuran karbohidrat, lemak, dan protein, serta menggunakan olahraga dan obat-obatan untuk mengendalikan gula darah.

8. Jangan minum susu saat sedang pilek

Tidak ada benarnya gagasan bahwa susu meningkatkan produksi lendir. Ini lebih banyak mitos daripada fakta. Oleh karena itu, tidak perlu melewatkannya saat Anda merasa sesak, menurut Ronald McCoy, pendidik medis senior dan juru bicara Royal Australian College of General Practitioners.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah