WARTA LOMBOK - Sebuah studi baru menemukan bahwa beberapa orang benar-benar menjadi "magnet nyamuk" karena ada hubungannya dengan cara nyamuk mencium.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang paling menarik bagi nyamuk menghasilkan banyak bahan kimia tertentu pada kulit mereka yang terikat dengan bau.
Kabar buruk bagi "magnet nyamuk" adalah para penghisap darah tetap setia pada favorit mereka dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Daftar 5 Obat Sirup Resmi Ditarik BPOM, Ada Merek Terkenal
"Jika Anda memiliki kadar tinggi zat ini pada kulit Anda, Anda akan menjadi orang yang sering mendapatkan banyak gigitan," kata penulis studi Leslie Vosshall, seorang ahli saraf di Rockefeller University di New York.
Ada banyak cerita rakyat tentang siapa yang lebih sering digigit, tetapi banyak klaim yang tidak didukung dengan bukti kuat, kata Vosshall.
Untuk menguji daya magnet nyamuk, para peneliti merancang eksperimen yang mengadu bau orang satu sama lain.
Mereka meminta 64 sukarelawan untuk memakai stoking nilon di sekitar lengan bawah mereka untuk mendeteksi bau kulit mereka.
Stoking dimasukkan ke dalam perangkap terpisah di ujung tabung panjang, kemudian puluhan nyamuk dilepaskan.
Baca Juga: Awas! Berikut Bahaya Mengkonsumsi Mi Instan Berlebihan