Qadla dan Qadar Hingga Takdir Bisa Berubah atau Tidak, Ini Penjelasannya Menurut Islam  

21 Februari 2021, 17:25 WIB
Islam menjelaskan pemahaman tentang Qadla dan Qadhar serta menjabarkan beberapa pembagian takdir /Pixabay/Elena Mullagaleeva

 

WARTA LOMBOK - Secara bahasa, Qadla artinya adalah ketetapan. Lebih jelasnya, Qadla merupakan ketetapan Allah SWT kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali.

Azali artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya jauh-jauh hari dari kelahiran makhluk. Jadi gambaran luasnya, setiap skenario waktu yang ada hingga hari kiamat nanti, telah ada ketentuannya dan telah diatur oleh Allah.

Sedangkan Qadar menurut bahasa artinya adalah ukuran. Qadar merupakan penjelasan sebuah penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentukan sebelumnya. Qadla dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.

Baca Juga: Anda Ingin Menghafal Al-Qur'an Dengan Cepat dan Mudah? Berikut Tipsnya Agar Anda Sukses

Jadi, iman kepada qadla dan qadar adalah percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang telah terjadi, sedang terjadi, dan yang akan terjadi di alam raya ini, semuannya telah ditentukan oleh Allah SWT sejak jaman azali.

Keimanan seorang muslim, diwujudkan dalam kepercayaannya terhadap 6 pilar rukun iman yang sudah disabdakan oleh Nabi. Satu diantara keenam pilar tersebut adalah iman terhadap Qadla dan Qadar dari Allah.

Sebuah keimanan yang harus ada dalam diri seorang muslim. Salah memahami keimanan terhadap takdir atau Qadla dan Qadar ini dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang.

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid : 22).

Baca Juga: Konsep Ekonomi dalam Islam serta Hikmah yang dapat Diambil

Setidaknya istilah takdir secara umum ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Takdir Muallaq

Takdir muallaq adalah takdir Allah SWT atas makhlukNya yang memungkinkan takdir tersebut dapat berubah karena usaha dan ikhtiar makhlukNya tersebut.

Itu artinya, Allah memberikan sebuah keleluasaan bagi makhluk untuk melakukan segala sesuatu dengan keinginan dirinya.

Tapi walau begitu, setiap keinginan makhluk yang merupakan usaha atau ikhtiar itu, tetap saja merupakan kehendak Allah Azza wa Jalla.

Takdir muallaq ini yang seharusnya dipahami lebih jauh oleh umat muslim. Jangan sampai, istilah beriman kepada qadla dan qadar dijadikan alasan pembenar untuk tidak melalukan usaha atau ikhtiar demi mewujudkan diri menjadi lebih baik.

Banyak contoh yang bisa kita ambil dalam pembahasan takdir muallaq ini, setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan kekhilafan.

Baca Juga: Ingin Hidup Anda Berubah Menjadi Lebih Baik, Lakukan Hal Ini Secara Terus Menerus

Untuk memperbaiki kesalahan itulah, manusia selalu belajar untuk menjadi lebih baik. Dalam mewujudkan itulah, merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia dengan kehendaknya sendiri.

Dalil akan adanya takdir muallaq yang biasa dijadikan dasar hukum adalah firman Allah di dalam al-Qur’an yang berbunyi:

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka itu mengubah nasibnya sendiri.” (Ar-Radu : 11).

  1. Takdir Mubram

Takdir mubram inilah yang seharusnya menjadi sorotan kita. Takdir mubram adalah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan kejadiannya. Takdir mubram ini murni merupakan ketentuan dan kehendak Allah.

Semua makhluk diatur oleh takdir mubram ini, tak terkecuali malaikat. Dan tidak ada satupun makhluk yang bisa melawan takdir ini.

Andaikan seluruh makhluk bergabung menjadi satu, seluruhnya, untuk merubah satu saja dari takdir mubram yang sudah diatur oleh Allah, demi Allah takdir tersebut tidak akan berubah kecuali atas izin Allah.

Baca Juga: Berikut Perbedaan Nabi dan Rasul yang Wajib Diimani, Berikut Rincian serta Penjelasannya

Contoh dari takdir mubram ini diantaranya adalah kelahiran makhluk, kematian, jodoh, rezeki, terjadinya kiamat, bencana alam, dan beberapa ketentuan lain yang sudah diatur oleh Allah.

Seluruh hal yang masuk dalam kategori takdir mubram ini adalah rahasia Allah swt, hanya Allah yang mengetahuinya.

Sama seperti beriman kepada rukun iman yang lain, iman kepada qadla dan qadar juga seharusnya memberikan dampak yang positif bagi kehidupan seorang muslim.

Setidaknya orang yang beriman kepada qadla dan qadar memiliki sebuah kemuliaan hati untuk lebih dekat dengan Allah.

Beriman kepada adanya takdir muallaq akan memunculkan semangat ikhtiar dalam diri seorang muslim. Hal ini harus benar-benar dipahami oleh umat muslim.

Beberapa intelektual muslim berpendapat, bahwa mundurnya peradaban Islam salah satu alasannya adalah kesalah pengertiannya terhadap makna qadla dan qadar.

Sementara hikmah beriman kepada takdir mubram adalah untuk menguatkan diri ketika menghadapi cobaan yang berat. Misalnya kita diuji oleh Allah dengan sebuah bencana alam.

Baca Juga: Berikut Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Besar yang Sangat Dahsyat, Sebagian Sudah Terjadi

Dengan beriman kepada adanya ketetapan dan kepastian Allah, kita tidak dengan mudah menyalahkan keadaan. Kita harus percaya bahwa setiap cobaan yang datang, murni merupakan ketetapan Allah.

Beriman kepada qadla dan qadar juga akan memberikan efek yang luar biasa, salah satu diantaranya adalah menguatkan diri dengan sifat sabar, tawakal, serta memiliki tekad dalam memperjuangkan impiannya.

Jika seorang muslim sudah bisa membedakan antara ketetapan Allah yang sudah mutlak dan ketetapan yang masih bisa dirubah, maka muslim seperti ini adalah orang-orang yang beruntung.

Mereka tidak hanya menggantungkan dirinya kepada Allah, tapi juga tidak menghilangkan eksistensi Allah dalam mengatur dirinya.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Buku 'Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah'

Tags

Terkini

Terpopuler