Hadits atau Sunnah Merupakan Sumber Kedua Setelah Al-Qur’an, Berikut Pembagiannya

22 Februari 2021, 16:31 WIB
Hadits atau sunnah dibagi ke dalam tiga kategori yang merupakan panduan atau pegangan hukum bagi umat Islam /Freepik/rawpixel

WARTA LOMBOK - Tidak bisa disangkal lagi, bahwa apa yang menjadi sabda nabi, tidak lain adalah sesuatu hal yang sudah dikehendaki oleh Allah.

Rasulullah SAWtidak berbicara dengan nafsunya, tapi semata-mata merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah untuk kemudian disampaikan kepada ummatnya.

Seluruh ulama Islam pasti setuju, bahwa hadits Rasulullah SAW merupakan sumber hukum kedua. Hadits Rasulullah SAW inilah yang sedikit banyak menjelaskan makna Al Quran.

Baca Juga: Kandungan yang Ada dalam Al-Qur’an serta Jumlah Ayat-Ayatnya

Hadits Rasulullah SAW adalah penjelasan Al Quran yang paling bisa dipercaya, karena langsung ditafsirkan oleh beliau.

Dipercaya atau tidak, seluruh aliran dalam dunia Islam, apapun itu, akan mengambil sanad hadits lewat jalur Ahlussunnah. Maka tidak heran, Ahlussunnah adalah golongan yang sangat diakui keautentikan haditsnya dibandingkan golongan yang lain.

Ahlussunnah ini memang sangat memberikan perhatian khusus bagi kelangsungan hadits antar generasi. Maka tidak berlebihan, Ahlussunnah melahirkan ulama-ulama hebat sekelas imam Bukhari, imam Muslim, dan yang lainnya.

Tapi sebelum lebih jauh membahas mengenai hadits, kita harus bisa membedakan antara istilah sunnah dengan hadits.

Sunnah menurut bahasa artinya perjalanan, pekerjaan atau cara. Sunnah menurut istilah syara’ ialah perkataan Muhammad SAW, perbuatannya, dan diamnya Rasulullah untuk membenarkan perilaku sahabat-sahabatnya.

Baca Juga: Muktazilah Meyakini Al Quran adalah Makhluk dan Meragukan Keasliannya, Ini Penjelasan Ahlussunnah wal Jamaah

Dari definisi diatas, sebenarnya kita sudah bisa membagi Sunnah kedalam 3 bagian. Setiap bagian memiliki karakternya sendiri. Dan semuanya merupakan pegangan hukum bagi umat Islam.

  1. Sunnah Qouliyah

Sunnah Qouliyah yaitu perkataan Rasulullah SAW yang menerangkan hukum-hukum agama dan maksud isi Al Quran.

Didalamnya juga berisi peradaban, hikmah, ilmu pengetahuan dan juga menganjurkan akhlak yang mulia. Sunnah qouliyah (ucapan) ini yang nanti kita kaji lebih jauh, yakni hadits Rasulullah SAW.

  1. Sunnah Fi’liyah

Sunnah Fi’liyah yaitu perbuatan Rasulullah SAW yang menerangkan cara melaksanakan ibadah, misalnya cara berwudhu, shalat dan sebagainya. Sunnah Fi’liyah ini yang kemudian dikaji lebih jauh di dalam fiqh.

Sebuah pembahasan mengenai tata cara beribadah yang baik. Ini pentingnya ulama-ulama madzhab. Semua imam madzhab akan memberikan gambaran kehidupan nabi melalui berita-berita dari ulama sebelumnya.

Baca Juga: Golongan Penerima Zakat, Jenis dan Syarat Ketentuannya Berdasarkan Undang-Undang di Indonesia

Maka jelas dari sini, memahami agama Islam tidak bisa hanya dengan mengandalkan Al Quran dan hadits saja.

Jelas mustahil, apalagi zaman ini dengan zaman nabi sudah terpaut angka 1.400 tahun. Maka peran ulama benar-benar sangat dibutuhkan oleh generasi akhir seperti kita ini.

  1. Sunnah Taqririyah

Sunnah Taqririyah yaitu bila nabi saw mendengar sahabat mengatakan sesuatu perkataan atau melihat mereka memperbuat suatu perbuatan, lalu ditetapkan dan dibiarkan oleh Rasulullah SAW tanpa ditegur dan dilarang.

Maka perkataan atau perbuatan yang didiamkan itu sama saja dengan perkataan dan perbuatan nabi sendiri, yaitu dapat menjadi hujjah bagi ummat seluruhnya.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah

Tags

Terkini

Terpopuler