Perbedaan Pandangan Ulama Tentang Waktu Malam Lailatul Qadr, Ingat Serta Catat Hari dan Tanggalnya

19 April 2022, 16:24 WIB
Doa Puasa Hari ke 5 Ramadhan 1443 H: Memohon Untuk Menjadi Hamba Allah yang Saleh /PIXABAY/mohamed_hassan

WARTA LOMBOK – Siapa yang tidak ingin mendapatkan atau bertemu dengan malam Lailatul Qadr ? Tentu saja semua orang beriman mengharapkannya.

Bulan Ramadhan, selain pada bulan itu diturunkannya Al-Qur’an, juga diberikan malam kemuliaan yang disebut dengan Lailatul Qadr.

Dilansir wartalombok.com dari buku Memburu Malam Seribu Bulan, ada beberapa pandangan ulama tentang turunya waktu malam Lailatul Qadr tersebut.

Baca Juga: SEGERA SIAPKAN DIRI! Memburu Malam Seribu Bulan, Berikut Keistimewaan Lailatut Qadr

Baca Juga: Sinopsis Sufiyana 19 April 2022, KEJAM! Kaynat Melumpuhkan Saltanat, Zarun dan Madhav Datang Menyelamatkannya

Adapun mengenai waktu hadirnya Lailatul Qadr terdapat beberapa perbedaan pendapat dari para ulama. Kemungkinan hal ini terjadi karena Lailatul Qadr memiliki waktu yang berbeda-beda disetiap tahunnya.

Adapun beberapa pendapat mengenai waktu hadirnya Lailatul Qadr di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

1. Dalam kitab Hasyiyah Showi ‘Ala tafsir Jalalain karangan Syeikh Ahmad bin Muhammad As Showi Al Maliki, disebutkan bahwa: “Dari Abi Al Hasan As Syadzili (mengatakan bahwa) jika awal puasa hari Ahad, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 29, jika awal puasa hari Senin, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 21, jika awal puasa hari Selasa, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 27, jika awal puasa hari Rabu, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 19, jika awal puasa hari Kamis, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 25, jika awal puasa hari Jum’at, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 17, jika awal puasa hari Sabtu, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 23”.

2. Dalam kitab Hawasyi Tuhfatul Muhtaj bi Syarhil Minhaj karya Imam Ibnu Hajar Al Haitami dalam pembahasan Lailatul Qadr disebutkan bahwa: “Para ulama menyatakan mengenai ketentuan hadirnya Lailatul Qadr dan sebagian dari mereka menyatakan dalam bentuk nadhom (syair) yang artinya sebagai berikut:

Sesungguhnya kami semuanya jika berpuasa awal ramadhan di hari Jum’at, maka ambillah tanggal 29 sebagai Lailatul Qadr.

Dan jika hari Sabtu merupakan hari puasa kami, maka berpeganglah pada tanggal 21 akan datangnya Lailatul Qadr, tanpa ada pertentangan (sepakat).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari ini 19 April 2022: Anda Mendapatkan Keuntungan Finansial dari Investasi Masa Lalu

Jika awal puasa hari Ahad, maka tetapkanlah tanggal 27 hadirnya Lailatul Qadr.

Jika awal puasa hari Senin, maka ketahuilah bahwa kamu akan mendapatkan Lailatul Qadr pada tanggal 19.

Jika awal puasa hari Selasa, maka carilah Lailatul Qadr pada tanggal 17.

Dan jika telah jelas awal bulan Ramadhan di hari Rabu, maka berijtihadlah! maka Lailatul Qadr akan jatuh setelah tanggal 10 di malam ganjil.

3. Dalam kitab I’anatut Thalibin karangan Sayyid Bakri Syatha menyatakan sebagai berikut:
“Telah berkata Imam Ghozali dan ulama selainnya bahwasanya Lailatul Qadr dapat diketahui melalui hari awal dari bulan (ramdhan). Jika awal puasa hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 29, Jika awal puasa hari Senin, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 21, Jika awal puasa hari Selasa atau Jum’at, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 27, Jika awal puasa hari Kamis, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 25, Jika awal puasa hari Sabtu, maka Lailatul Qadr jatuh pada tanggal 23”.

Adapun ciri-ciri sekaligus menjadi tanda-tanda ketika malam kemuliaan Lailatul Qadr itu adalah sebagaimana dalam kitab shohih Imam Muslim sebagai berikut: “Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Mahran Ar Rozi, telah bercerita kepada kami Walid bin Muslim, telah bercerita kepada kami Al Auzi’ni, telah bercerita kepadaku ‘Abdah dari Zur, ia berkata Saya mendengar Ubay bin Ka’ab berkata: dikatakan bahwa sesungguhnya Abdulloh bin Mas’ud berkata: siapa yang mendirikan kesunahan pada saat malam kemuliaan Lailatul Qadr) ? maka Ubay berkata: Demi Alloh, Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, Sungguh malam itu (lailatul qadr) ada dalam bulan Ramadhan. Demi Alloh aku sungguh tahu kapan malam itu. Malam itu adalah malam dimana Rasululloh SAW perintahkan kepada kita untuk beribadah, yaitu malam 27 yang bersinar. Adapun tanda- tandanya adalah matahari terbit pagi harinya dengan cahaya putih namun tidak ada sorotnya”.

Baca Juga: Ternyata Pernikahan Khadijah dengan Nabi Muhammad Berawal Dari Sini, Sangat Menakjubkan

Terlepas dari ketentuan hadirnya Lailatul Qadr dan tanda-tandanya sebagaimana yang telah dijabarkan di atas, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut dengan meningkatkan iman, ibadah dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Karena dengan begitu, ketika Allah SWT ridho kepada kita, Allah SWT akan menghadirkan malam seribu bulan tersebut kepada kita.

Pada akhirnya, tujuan kita diciptakan ke dunia ini tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an surah Ad Dzariyat ayat 56: “Dan tidaklah Aku (Alloh SWT) ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka (jin dan manusia) beribadah kepada-Ku”. Wallahu A’lam.***

Editor: Muhamad Ilham

Sumber: Buku Memburu Malam Seribu Bulan

Tags

Terkini

Terpopuler