Nasihat Tentang Pentingnya Waktu yang tidak Boleh Kamu Sepelekan

29 Juli 2022, 06:20 WIB
Ilustrasi, pentingnya waktu. /UNSPLASH/Luke Chesser

WARTA LOMBOK - Banyak sekali bertaburan peringatan-peringatan tentang pentingnya waktu. Peringatan ini, tidak hanya muncul dalam ajaran agama saja, namun seorang yang notabene non-muslim pun, tahu arti pentingnya waktu.

Teringat akan nasihat Jack Ma untuk para generasi muda, berikut kutipannya:
“Usia 20-an adalah masa-masa untuk belajar, kemudian usia 30-40-han adalah untuk mengambil resiko dan menjalani hidup sesuai tujuan. Adapun usia 50-han adalah untuk meneruskan apa yang Anda kuasai dan melatih generasi di bawahnya”. Kutipan ini, secara sederhana tentu memiliki arti, bagaimana manajemen waktu yang tepat, tidak habis sia-sia.

Dikutip wartalombok.com dalam Buku Pesona Cinta Penulis Pemula, pada 12 Juli 2022, berikut tamparan keras tentang bagaimana menghargai waktu.

Baca Juga: Kisah Gadis Penjual Susu Jujur, Jadi Menantu Umar bin Khattab

Waktu, berbicara soal waktu seolah selalu memberikan dua kabar kepada kita, apalagi, kalau bukan kabar baik dan kabar buruk.

Kabar baik, jika kita mampu menghargai waktu dan kabar buruk, jika waktu berlalu sia-sia begitu saja. Dalam Al-Qur’an, Allah sampai bersumpah menggunakan kata waktu, saking pentingnnya waktu itu.

Allah SWT berfirman yang artinya:

“Demi Masa. Sungguh manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. (QS. Al-Asr, 1-3).

Dengan adanya peringatan ayat di atas, maka masih adakah rencana untuk membuang-buang waktu? Bahkan bukan saja Islam yang selalu berbicara tentang bagaimana pentingnya waktu, namun kaum Barat juga sering kita dengar istilah yang keluar dari bahasa barat yang berbunyi “Time Is Money” jika mereka menganggap waktu adalah uang, maka kita sebagai manusia yang berfikir tentang akhirat, memposisikan waktu adalah ibadah.

Baca Juga: Gopi ANTV: Meera PUTUS ASA dengan Sikap Dharam, Gopi Menang Atas Bantuan Jaggi, Mansi Kecewa

Jauh sebelum hari ini, Imam Bukhari bahkan sudah mengingatkan kepada kita tentang pentingnya waktu. Agar mengambil lima manfaat sebelum terjadi lima perkara

"Masa muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit dan hidup sebelum mati".

Pernahkah terpikir oleh kita, sudah berapa waktu yang terbuang sia-sia? Pernahkah terhitung oleh kita berapa waktu terlewat begitu saja? Tanpa ada makna dan hal berguna? Katakanlah, jika saat ini usia kita adalah 20 tahun, lalu saat usia 20 tahun ini, adakah yang berani mengatakan bahwa:

“Saya sudah sangat memanfaatkan waktu dengan sangat baik, saya menjadi pelajar yang baik, saya menjadi anak yang berbakti, menjadi hamba yang taat dan saya saya saya lainnya?” rasanya mungkin hanya akan ada 1% dari 100% yang akan berani mengajukan dirinya sebagai orang yang sudah maksimal dalam menggunakan waktu, itupun masih ragu-ragu.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Sejarah Masjid Agung Palembang yang Sayang Jika tidak Dikunjungi

Diri ini kadang lupa diri, terkekang dalam buaian duniawi yang begitu menggoda dan menawan. Kita lupa bahwa masih ada kampung akhirat, yang sewaktu-waktu akan kita kunjungi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan, selama hidup di dunia.

Adakah kita sudah memanfaatkan waktu dengan maksimal untuk pulang kampung? Jika mudik dari kota satu ke kota lainnya saja butuh banyak perjuangan, butuh banyak waktu untuk mengumpulkan bekal, butuh banyak uang untuk membeli oleh-oleh mempersiapkan diri bertemu dengan sanak saudara.

Lantas apakah bekal untuk pulang kampung yang sesungguhnya dipersiapkan secara ecek-ecek dan amalan untuk menghadap Allah, hanya amalan biasa-biasa saja?

Bangun dan sadarlah dari mimpi panjang ini, ayo sama-sama membangun mimpi di dunia nyata, yang juga sementara ini, lalu mencoba merealisasikannya dengan sisa waktu yang ada.

Baca Juga: Sinopsis Gangga: Prabha dan Ratan Berencana Menghancurkan Keluarga Niranjan

Bukankah waktu muda hanya sekali? Bukankah waktu muda benar-benar waktu emas untuk merealisasikan banyak mimpi? Kalau kata Kak Sherly “Waktu muda dijadikan untuk bawa perubahan bukan melulu bawa perasaan”.

Belum lagi nasihat Bapak Rizaldi, beliau memberikan wejangan:

“Setiap orang memiliki jatah salah masing-masing, maka alangkah baiknya kamu habiskan semua jatah salahmu di masa muda untuk mencoba semua hal, agar nanti saat tua, kamu tak lagi terbiasa berbuat salah, namun engkau mampu meluruskan yang salah”. tentu saja menghabiskan waktu salah, dalam artian berani mencoba hal baru yang bersifat positif, untuk mengisi waktu muda, bukan malah menghabiskannya untuk hal yang sia-sia.

Satu lagi nasihat sekaligus pertanyaan pamungkas, dari seorang pemateri forum, yang bernama Mr. Baso Ramdani, dimana beliau mengatakan “Lebih baik banjir keringat saat latihan atau banjir darah saat berperang?”.

Baca Juga: Tidak Perlu ke Purwakarta, Berikut Resep dan Cara Membuat Sate Maranggi yang Bisa Anda Buat Sendiri di Rumah

Hidup memang penuh pilihan, kita sebagai aktor utama yang Allah sendiri yang menjadi sutradaranya, maka alangkah lebih baiknya diri ini memilih jalan yang jelas-jelas Allah ridhoi.

Dengan adanya nasihat-nasihat dan beberapa poin penting tentang urgent-nya menjaga waktu, maka sebagai seorang pejuang sejati, semoga bisa selalu sadar diri, akan pentingnya waktu.

Berusaha semaksimal mungkin mengontrol diri, agar tidak ditipu oleh waktu.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Buku Pesona Cinta Penulis Pemula

Tags

Terkini

Terpopuler