WARTA LOMBOK - Hindun mempunyai peran besar dalam perang Yarmuk. Ibnu Jarir menyatakan:
“Pada hari itu, kaum muslim bertempur habis-habisan. Mereka berhasil menewaskan pasukan Romawi dalam jumlah yang sangat besar. Sementara itu, kaum wanita menghalau setiap tentara muslim yang terdesak dan mundur dari medan laga.
Baca Juga: Derajat Syahid Tidak Hanya Bagi Mereka yang Wafat di Medan Perang, Berikut Penjelasannya
Mereka berteriak, ‘Kalian mau pergi ke mana? Apakah kalian akan membiarkan kami ditawan oleh Pasukan Romawi?’ Siapa pun yang mendapat kecaman pedas seperti itu, pasti kembali menuju kancah pertempuran.”
Dikutip wartalombok.com dalam postingan akun Facebook @Muslimah News Com, yang diunggah pada 30 Agustus 2022, inilah sejarah, yang perlu kita jadikan pelajaran.
Tentara muslim yang sebelumnya hampir melarikan diri, kemudian bertempur kembali membangkitkan pasukan yang lain.
Mereka benar-benar terbakar oleh kecaman pedas yang diteriakkan oleh kaum wanita, terutama Hindun binti Utbah. Di saat itu, Hindun juga melihat suaminya berbalik arah dan melarikan diri.
Hindun mengejar dan memukul muka kudanya dengan tongkat sambil berteriak, “Engkau mau kemana, wahai putra Shakhr? Ayo, kembali lagi ke medan perang! Berjuanglah habis-habisan agar engkau dapat membalas kesalahan masa lalumu, saat engkau menggalang kekuatan untuk menghancurkan Rasulullah saw..”
Zubair bin Al-’Awwam yang melihat semua kejadian itu berkata:
”Ucapan Hindun kepada Abu Sufyan itu mengingatkanku kepada peristiwa Perang Uhud, saat kami berjuang di depan Rasulullah SAW,” Begitulah Hindun. Membakar dan membangkitkan semangat jihad para pasukan muslim dengan kata-kata menghunjam penuh makna.
Dari Hindun kita belajar, bagaimana pertobatan seorang hamba ditunjukkan dengan amalan yang menakjubkan.
Wanita pemakan hati itu mengakhiri kisah hidupnya dengan keimanan dan pembelaan luar biasa terhadap Islam.
Membenci bukan berarti tidak bisa mencintai. Ini karena Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati.
Hindun meninggal di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra. Ia terbaring di atas tempat tidur kematian dan melepaskan ruhnya menghadap Allah SWT, selamanya.
Hindun meriwayatkan beberapa hadis dari Rasulullah SAW. Beberapa orang meriwayatkan darinya seperti, Muawiyah bin Abu Sufyan (anaknya) dan Aisyah Ummul Mukminin.
Demikianlah kisah luar biasa, Hindun. Dia bertaubat dengan taubat nasuha. Untuk menembus dosanya di masa lalu. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya.***