Refleksi 15 Amaliah Ilmiah Ala Rasululllah dan Sahabat: Menjadikan Hidup dan Kehidupan Lebih Bermakna

28 Maret 2024, 11:15 WIB
Prof. Dr. H. Fahrurrozi, MA., Direktur Pascasarjana UIN Mataram dan Sekjen PB NW /Dok. Warta Lombok/Mamiq Alki

Oleh: H. Fahrurrozi Dahlan. QH. (Direktur Pascasarjana UIN Mataram, Sekjend PBNW)

WARTA LOMBOK - Hidup dan kehidupan di atas muka bumi ini tidak terlepas dari aneka cobaan dan rintangan.

Cobaan dan rintangan kehidupan itu akan membentuk watak dan karakter sesorang lebih bijak dan dewasa dalam menghadapinya.

Baca Juga: Tantangan Ibadah Puasa dan Ibadah Sosial di Era Digital dan Virtual

Upaya menuju kebaikan dan kebermaknaan hidup dan kehidupan, sangat diperlukan strategi dan tips yang baik dan menenangkan diri.

Pertama: Memastikan diri kita bagian terpenting dari dua hamba Allah yang terbaik di dunia, agar kita menghayatinya dengan seksama.

خير من يمشى على وجه الأرض :
العالم
والمتعلم [رواه الترميذى]

Dua Identitas manusia terbaik:

1. Sang Guru yang selalu mengajarkan kebaikan kepada siapapun.

2. Pembelajar, Santri, Pencari ilmu pengetahuan sepanjang waktu.

Sepanjang waktu terus memposisikan diri sebagai orang yang terpelajar dan orang yang terus menjadi pelajar. Inilah cara yang efektif memaknai hidup yang lebih menghidupkan hati dan pikiran.

Kedua: Menghayati dan memaknai kesehatan dan keafiatan adalah anugerah yang besar dari Allah yang sering manusia melalaikannya.

نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس :
الصحة
والفراغ
[رواه البخارى عن عبد الله بن عباس رض]

Baca Juga: Mendagri Ingatkan Penjabat Kepala Daerah untuk Sukseskan Pilkada Hingga Menjaga Ketersedian Bapok

Dua nikmat yang seringkali kebanyakan manusia tertipu dan terlena:

Pertama: Nikmat Kesehatan.

Kedua: Nikmat Kesempatan & Keluangan waktu.

Menikmati kesehatan dan keafiatan sekaligus memanfaatkan waktu dan kesempatan merupakan cara yang paling efektif untuk memaknai kehidupan kini dan nanti.

Ketiga: Menghiasi diri dengan Pikiran-pikiran positif dalam mengatasi problematika kehidupan.

خصلتان ليس يوفيهما شيء من الخير:
حسن الظن بالله
وحسن الظن بعباد الله تعالى
[رواه الطبرانى]

Dua hal penting yang tak bisa tertandingi oleh amal kebaikan yang lain:

Pertama: Berprasangka yang baik kepada Allah [Berhusnuzzhan kepada Allah]

Kedua: Berprasangka baik kepada sesama hamba Allah. [Berhusnuzzhan kepada setiap orang].

Berpikir positif kepada Allah adalah cara yang paling efektif dalam menapaki jalan nasib taqdir hidup manusia. Tak perlu berpikir yang aneh-aneh tenang makna hidup duniawi ini.
Sebaliknya berpikir negatif akan banyak mengganggu ritme kehidupan diri sendiri.

خصلتان ليس فوقهما شيء من الشر:
سوءالظن بالله
وسوء الظن بعباد الله تعالى
[رواه الطبرانى]

Dua hal penting yang tak bisa tertandingi oleh amal keburukan yang lain:

Pertama: Berprasangka yang buruk kepada Allah [Bersu'uzzhan kepada Allah]

Kedua: Berprasangka buruk kepada sesama hamba Allah. [Bersu'uzzhan kepada setiap orang].

Keempat: Menghayati hikmah dan manfaat kehidupan.

Mengarifi setiap detik kehidupan manusia itu pasti tersirat hikmah- hikmah kebijaksanaan yang dapat dijadikan ibrah dan pembelajaran yang berorientasi pada perbaikan diri dan orang lain. Meski kita harus pelan dan penuh kesabaran untuk meraih keberhasilan dan keberkahan.

Kelima: Mengilmukan ilmu-ilmu tentang kehidupan.

[ اتعليم العلم بالعلم المؤدى الى الخير]

Orang yang bijak orang yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan dalam menapaki kehidupan.

Keenam: Menjaga ritme kehidupan antara kemampuan dan tuntutan hidup.

Menjaga keseimbangan pola hidup dengan gaya hidup dan sikap hidup sebagai upaya untuk menenteramkan mata batin dan mengekang ambisi yang berlebihan.

Ketujuh: Menghiasi diri dengan ragam amal kebaikan setiap hari.

التحلى بالاعمال الصالحة

Hidup ini banyak onak dan duri, maka sekuat tenaga kita hiasi agenda demi agenda kehidupan dengan kebajikan amal shaleh agar ritme hidup tertakar dan terkadar sesuai kondisi dan situasi yang mengitarinya.

Kedelapan: Mempertahankan dan menjaga semua amal kebaikan yang kita lakukan sampai akhir kehidupan nanti.

Kesembilan : Menjaga empat hal yang menyelamatkan diri dari segala kejahatan dan kejelekan.

قال بعض الحكماء :
أحفظ أربع خصال تنج بها من كل سوء :
عينك
ولسانك
وقلبك
وهواك.
[الزهر الفائح ١/٧١]

Sebagian ahli hikmah bernasihat:

Jagalah empat hal, Anda pasti selamat dari segala kejelekan dan kejahatan:

Jaga Pandanganmu [Mata]

Jaga Ucapanmu [Lisan]

Jaga Hatimu [Hati]

Jaga Hawa Nafsumu [Nafsu].

Unsur ketenangan dan kebermanfaatan dalam hidup itu terletak pada sikap kita dalam menjaga pandangan mata agar tidak terlalu liar memandang duniawi. Sikap menjaga lisan untuk tidak menyakiti dan melukai orang dengan tutur kata dan sikap menjaga hati dan hawa nafsu agar terjaga dalam ketergelinciran noda dosa. Inilah sesungguhnya hakikat kehidupan yang aman dan nyaman serta bahagia lahir dan batin.

Kesepuluh: Kebaktian dan ketaatan tulus kepada ibu bapak/orang tua dan guru.

Tentang dua hal yang menyelamatkan bagi setiap orang, seperti ungkapan Sayyiduna Ali bin Abi Thalib.

شيئان ينجيان لكل امرإ:
بر للوالدين
و بر لمعلمين الناس الخير

Dua hal yang menyelamatkan kehidupan seseorang,

1]. Berbakti kepada ibu bapak

2]. Berkhidmat kepada guru.

Kesebelas: Ketaatan muthlak kepada Allah dan Rasulullah sebagai media paling penting dan utama kehidupan.

شيئان مطلقان لكل امرإ:
طاعة الله تعالى
و طاعة رسول الله صلعم

Dua hal yang mutlak ditaati oleh setiap orang

1] Taat kepada Allah swt

2] Taat kepada Rasullullah saw.

Keduabelas: Menjalin silaturrahim spritual dan sosial.

شيئان ينجحان لكل امرإ:
حبل من الله
و حبل من الناس

Dua hal yang menyebabkan kesuksesan bagi setiap orang.

Pertama: Menjalin hubungan vertikal dengan Allah swt.

Kedua: Menjalin hubungan horizontal dengan sesama manusia.

 

Ketigabelas: Memperkuat media tersampainya manusia menuju kebahagiaan.

Dua hal yang membuat orang sampai kepada Allah swt,

شيئان يتوصلان أحدا إلى ربه تعالى:
الإيمان
والعمل الصالح

Dua hal yang Menyebabkan Orang Sampai Kepada Allah SWT:

Pertama: Iman Kepada Allah

Kedua: Amal Saleh.

Baca Juga: Polsek Pringgarata Berhasil Ringkus Pelaku Curanmor Honda Beat

Keempatbelas: Memperbanyak shalat dan munajat kepada Allah swt.

Dua hal yang menenangkan hati dalam menghadapi dinamika kehidupan, sesuai pesan Imam Ali Karramallahu Wajhah,

شيئان يطمئنان مدى الحياة:
الصلوات الخمس فى كل يوم وليلة
و الدعاء الى الله فى كل وقت وساعة

Dua Hal yang menenangkan hati dalam setiap dinamika kehidupan:

Pertama: Shalat Lima Waktu setiap siang dan malam.

Kedua: Munajat Doa kepada Allah swt dalam setiap waktu dan kesempatan.

Baca Juga: Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa Ramadhan

Kelimabelas: Memantapkan diri untuk memilih jalan hidup menuju kebagagiaan.

Dua [2] jalan yang mesti dipilih salahsatunya oleh setiap muslim, sesuai nasihat Sayyidina Ali Karramallahu wajhah,

سبيلان يختارهما الناس :
السبيل إلى الجنة لمن اراد السلامة
والسبيل إلى النار لمن اراد الشقاوة

Dua jalan yang bisa dipilih oleh manusia:

Pertama: Jalan menuju syurga bagi siapa saja yang menginginkan keselamatan.

Kedua: Jalan menuju neraka bagi siapa saja yang menginginkan kesengsaraan.

Demikian sekilas, kiat menjadikan hidup lebih bermakna dan lebih bersahaja nan berkah.

Semoga kita bisa mengamalkannya. Rabu,16 Ramadhan 1445 H/27 Maret 2024. M.***

Editor: Mamiq Alki

Tags

Terkini

Terpopuler