Menusuk! Asal Islam Kalian Curigai, Tidak Ada yang Radikal dalam Islam Tegas Cak Nun

- 26 Desember 2020, 05:30 WIB
Kyai Kanjeng Muhammad Ainun Najib (Cak Nun)
Kyai Kanjeng Muhammad Ainun Najib (Cak Nun) /PR Tasikmalaya/


WARTA LOMBOK - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun meminta pemerintah atau aparat jangan terlalu ikuta-ikutan arus menjelekan Islam.

Apalagi menuduh jika Islam itu radikal. Dia menyebut bahwa tidak ada namanya Islam radikal.

Indonesia justru kata Cak Nun sangat membutuhkan Islam karena umat Islam orangnya pandai bersyukur.

Baca Juga: Fadli Zon Benarkan Cak Nun Terkait Narasi Islam Radikal

Indonesia akan aman jika ada Islam dan mewanti-wanti kepada semua pihak agar berhenti memojokkan Islam.

Sebagaimana berita Jurnalpresisi.com dalam artikel "Menohok! Cak Nun: Asal Islam Kalian Curigai, Tidak Ada yang Radikal dalam Islam", Emha menentang keras tudingan radikal yang dialamatkan kepada Agama Islam.

Dengan nada berapi-api mengatakan, asalkan Islam kalian curigai radikal. Tidak ada yang radikal di masyarakat.

Baca Juga: Inilah 10 Pesohor dengan Bayaran Tertinggi di Dunia, Nomer 1 Tak Disangka

“Asal Islam kalian curigai, tidak ada yang radikal tapi kalian bilang radikal, disini tidak ada", ucapnya dilansir dari kanal YouTube CakNun.com pada tanggal 4 Desember
2019

Dia justru membalik pernyataan tersebut, bahwa yang radikal itu pemerintah. Karena mereka yang memaksakan pendapatnya terus- menerus. 

"Yang radikal itu pemerintah memaksakan pendapatnya terus menerus", tegasnya.

Dia bahkan mengatakan berani berdebat secara nasional tentang radikal.

Baca Juga: Fadli Zon Benarkan Cak Nun Terkait Narasi Islam Radikal

"Bila saya teruskan saya mau berdebat nasional tentang ini,” tegasnya.

Ia langsung meminta kepada pihak kepolisian dan pemerintah agar tidak terlalu mengikuti arus.

Arus yang dia maksudkan adalah arus menjelek-jelekkan Islam. “Jadi tolong pak polisi, pak pemerintah jangan terlalu ikut arus menjelek-jelekkan Islam", tuturnya.

Secara terang-terangan diapun mengatakan bahwa, ada saatnya dirinya tidak tinggal diam. Akan tiba saatnya, ia akan marah saat Islam terus dijelek-jelekkan.

Baca Juga: Sarapan Baik Buat Kesehatan, Salah Satunya Menjaga Berat Badan

"sebelum saya marah, sebab ada saatnya saya tidak diam seperti sekarang" katanya.

Emha melanjutkan keterangannya bahwa dirinya hingga saat ini masih menahan diri, agar tidak melepaskan amarahnya.

Alasannya adalah bahwa saat ini ia masih bertemu dengan rakyat yang penuh rasa syukur. 

Bertemu dengan rakyat yang penuh perdamaian dan kerukunan dimana-mana setiap harinya.

Baca Juga: Potensi Banjir Awal Tahun 2021, BMKG Ingatkan Warga Agar Waspada

"Saya bertemu rakyat yang penuh Rasa Syukur, penuh perdamaian, penuh kerukunan, setiap hari, setiap malam dimana-mana", ucapnya.

Pemerintah harus menyadari hal tersebut sehingga jangan sampai menjelek-jelekkan Islam.

"jadi kalau seperti itu kamu jangan sampai menjelek-jelekkan Islam,” katanya.***(jurnal Presisi/Hendro Prayitno)

Editor: LU Ali

Sumber: Jurnal Presesi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah