Maksiat Hati dan Anggota Tubuh, Hingga Dosa Lidah dalam Islam (Bagian 2)

- 20 Januari 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi bergosip.
Ilustrasi bergosip. /pixabay.com/Tumisu

WARTA LOMBOK – Sebagaimana artikel sebelumnya, kami lanjutkan penjelasan tentang maksiat hati dan anggota tubuh hingga dosa lidah dalam Islam pada bagian kedua ini.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ada seorang syahid yang terbunuh di dalam peperangan pada masa Rasulullah Saw.

Lalu seseorang berkata, “Selamat baginya yang telah memperoleh surga!”

Baca Juga: Maksiat Hati dan Anggota Tubuh, Hingga Dosa Lidah dalam Islam (Bagian 1)

Tapi Rasul SAW kemudian bersabda, “Dari mana engkau tahu? Barangkali ia pernah mengatakan sesuatu yang tak berguna dan bakhil terhadap sesuatu yang takkan pernah mencukupinya.”

Maka, peliharalah lidahmu dari delapan perkara:

1. Berdusta

Jagalah lidahmu agar jangan sampai berdusta baik dalam keadaan yang serius maupun bercanda. Jangan kau biasakan dirimu berdusta dalam canda karena hal itu akan mendorongmu untuk berdusta dalam hal yang bersifat serius, berdusta termasuk induk dosa-dosa besar.

Kemudian, jika engkau dikenal mempunyai sifat seperti itu (pendusta) maka orang tak akan percaya pada perkataanmu dan untuk selanjutnya engkau akan hina dan dipandang sebelah mata.

Baca Juga: Puasa Senin-Kamis Bermanfaat Bagi Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Alzheimer

Baca Juga: Deddy Corbuzier Atas Ramalan Mbak You Tentang Lengsernya Jokowi, itu Bohong!

Apabila engkau ingin mengetahui busuknya perkataan dusta yang ada pada dirimu, maka lihatlah perkataan dusta yang dilakukan orang lain serta bagaimana engkau membenci, meremehkan dan tidak menyukainya.

Lakukanlah hal semacam itu pada semua aib dirimu. Sesungguhnya engkau tidak mengetahui aibmu lewat dirimu sendiri tapi lewat orang lain. Apa yang kau benci dari orang lain, pasti juga orang lain membencinya darimu. Oleh karenanya, jangan kau biarkan hal itu ada pada dirimu.

2. Ingkar Janji

Engkau tak boleh menjanjikan sesuatu tapi kemudian tidak menepatinya. Hendaknya engkau berbuat baik kepada manusia dalam bentuk tingkah laku, bukan dalam bentuk perkataan.

Baca Juga: Pukul Pacar Karena Kalah Game Mobile Legends, Mantan Pemain Timnas U-19 Dibekuk Polisi

Baca Juga: Kematian Pramugari Setelah Diperkosa 11 Pria Menemui Babak Baru, Penyebabnya Tak Terduga

Jika engkau terpaksa harus berjanji, jangan sampai kau ingkari janji tersebut, kecuali jika engkau betul-betul tak berdaya atau ada halangan darurat. Sebab, menyalahi janji merupakan salah satu dari tanda-tanda nifak dan buruknya akhlak.

Nabi SAW bersabda, “Ada tiga hal, yang jika ada di antara kalian yang jatuh ke dalamnya maka ia termasuk munafik, walaupun ia puasa dan sholat. Yaitu, jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat.

3. Gibah

Peliharalah lidahmu dari menggunjing orang. Dalam Islam, orang yang melakukan perbuatan tersebut lebih hebat daripada tiga puluh orang pezina.

Begitulah yang terdapat dalam riwayat. Makna gibah adalah membicarakan seseorang dengan sesuatu yang ia benci jika ia mendengarnya.

Baca Juga: Musik Religi Sangat Nikmat di Pagi Hari, Salah Satunya Lagu ini

Baca Juga: Bencana Alam dan Musibah Melanda Indonesia, Emil Salim Beri Pesan Bijak

Jika hal itu engkau lakukan, maka engkau adalah orang yang telah melakukan gibah dan aniaya, walaupun engkau berkata benar. Hindarilah untuk menggunjing secara halus. Yaitu, misalnya engkau nyatakan maksudmu secara tidak Iangsung dengan berkata, “Semoga Allah memperbaiki orang itu.

Sungguh tindakannya sangat buruk padaku. Kita meminta kepada Allah agar Dia memperbaiki kita dan dia.”***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Ihya Ulumudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x