Muktazilah Meyakini Al Quran adalah Makhluk dan Meragukan Keasliannya, Ini Penjelasan Ahlussunnah wal Jamaah

- 22 Februari 2021, 15:33 WIB
Anggapan golongan Muktazilah terkait keaslian Al Quran dan menyatakannya sebagai seorang makhluk dibantah mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah
Anggapan golongan Muktazilah terkait keaslian Al Quran dan menyatakannya sebagai seorang makhluk dibantah mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah /Pixabay/Hamza Sefa Yilmaz

Logis memang. Allah adalah Tuhan yang tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Sementara Al Quran hadir pada zaman Muhammad diutus menjadi seorang nabi.

Baca Juga: Macam-macam Zakat Beserta Rincian Pembayarannya, Wajib Diperhatikan

Pertanyaannya, dimana Al Quran sebelum zaman nabi Muhammad? Dimana Al Quran ketika zaman nabi Adam, nabi Ibrahim, nabi Musa, nabi Isa, dan di masa-masa nabi yang lain? Itu artinya, Al Quran adalah sesuatu hal yang baru.

Sementara sesuatu hal yang baru adalah makhluk. Maka artinya Al Quran adalah makhluk. Begitulah kurang lebih logika cerdas Muktazilah.

Para ulama Ahlussunnah awalnya agak kesulitan membantah pemikiran Muktazilah ini. Disatu sisi mereka mempercayai bahwa Al Quran adalah Kalamullah, tapi disisi yang lain, Muktazilah hadir dengan pemikiran yang sangat brilian.

Tapi ulama Ahlussunnah wal Jamaah bukanlah orang-orang yang jahil. Mereka adalah ulama-ulama pewaris nabi. Seluruh aliran Islam, akan mengambil sanad hadits lewat jalur Ahlussunnah.

Maka tidak logis, jika mereka harus tunduk dan patuh dengan logika Muktazilah. Mereka harus berbuat sesuatu.

Dalam pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah, firman Allah dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu:

Baca Juga: 5 Waktu yang Disyariatkan Untuk Membayar Zakat Fitrah, Berikut Penjelasannya

  1. Firman Allah yang abstrak tidak berbentuk (Kalam Nafsiy), bersifat Qadim dan Azali.
  2. Firman Allah dalam arti kitab-kitab suci yang diturunkan kepada para rasul (kalam lafdhiy), yang dalam bentuk huruf atau kata-kata, dapat diucapkan, dibahasakan dengan suatu bahasa tertentu, maka firman Allah dapam pengertian lafdhiy ini dianggap sebagai sesuatu hal yang baru dan termasuk makhluk.

Pembedaan ini merupakan reaksi terhadap golongan muktazilah yang sangat ekstrim mengatakan bahwa Al Quran adalah makhluk, mereka tidak mengenal pembagian kalam nafsiy dan kalam lafdhiy.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Buku 'Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah'


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah