Sholat Jumat, Sejarah dan Fakta di Baliknya.

- 23 Juni 2021, 20:03 WIB
Ilustrasi sholat.
Ilustrasi sholat. /PIXABAY/rudolf_langer

WARTA LOMBOK – Salah satu kewajiban bagi kaum muslimin adalah menjalankan ibadah sholat.

Termasuk di dalamnya sholat Jumat yang dilaksanakan kaum muslimin sekali seminggu.

Sholat ini termasuk ke dalam sholat yang istimewa karena pelaksanaanya di hari yang istimewa yaitu hari Jumat.

Baca Juga: Kritik Wacana Referendum Masa Jabatan Presiden, HNW: Bukan Hanya Inkonstitusional Tetapi Bikin Gaduh

Beberapa pendapat yang mengemukakan kenapa hari tersebut dinamakan hari Jumat adalah:

1. Karena pada hari tersebut berkumpulnya manusia untuk melaksanakan sholat.

2. Karena dikumpulkannya kembali Adam dan Hawa pada hari tersebut.

Keutamaan yang ada pada sholat Jumat sendiri adalah menjadi sholat yang paling diutamakan ketimbang sholat-sholat fardhu lainnya. 

Baca Juga: Mempertanyakan Langkah Pelaporan oleh Novel, Praktisi: Banyak Honorer Lain Tak Lolos ASN, Bukan Hanya KPK

Tak hanya itu keutamaan jamaah pada pelaksanaan sholat yang satu ini lebih utama dari pada jamaah sholat lainnya. 

Hal tersebut menjadi kekhususan tersendiri bagi umat nabi Muhammad SAW.

Menilik ke dalam sejarahanya, sholat Jumat diperintahkan pada malam Isra’ Mi'raj. 

Malam tersebut menjadi istimewa sebab pertemuan langsung sang Rasul dengan Tuhan.

Baca Juga: Waspada Penipuan Online! Kenali Sejumlah Modus Pelaku

Tak hanya menerima perintah untuk melaksanakan sholat 5 waktu, sholat Jumat termasuk di dalamnya.

Fakta sejarah yang sangat unik terjadi di dalamnya, meski diturunkan bersamaan dengan perintah sholat fardhu, nyatanya sholat ini dilaksanakan di Madinah untuk pertama kalinya.

As’ad Ibnu Zurarah bersama Mus’ab Ibnu Umairin menjadi orang pertama yang melaksanakan sholat Jumat. Dilaksanakan di masjid Kuba di Kota Madinah Al Munawwaroh.

Baca Juga: Kekuasaan Kerajaan Mendapat Penolakan, Thailand Berpotensi Rombak Konstitusi, Parlemen Mulai Membuka Jalan

Alasan Rasullullah SAW tidak melaksanakan sholat Jumat di kota Mekah sangat kuat, yaitu demi keselamatan umat muslim.

Pada saat itu kaum muslimin masih ketakutan atas tindakan yang dilakukan oleh orang-orang kafir apabila mengetahui seseorang dari kalangannya telah mengikuti nabi Muhammad SAW.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Kitab Taqrir As-Sadidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah