Tentu dari kesombongan Iblis di atas dapat mengambil beberapa hikmah dan pelajaran, di antaranya sebagai berikut:
Pertama, bahaya sifat sombong. Sudah dijelaskan di atas, kesombongan Iblis membuatnya membangkang dari perintah Allah SWT untuk hormat kepada Adam.
Akhirnya nanti, Adam dan Hawa juga berbuat dosa karena menerjang larangan Allah dengan memakan buah Khuldi.
Baca Juga: Hukum Ejakulasi di Luar Rahim untuk Menghindari Kehamilan Menurut Sejumlah Ulama
Tetapi, bila dosa Adam dan Hawa diampuni, sementara Iblis tidak. Kesombongan Iblis membuatnya enggan mengakui dosanya, berbeda dengan Adam dan Hawa. Karena itu, terkait bahaya sifat sombong, Nabi SAW bersabda yang artinya:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” (HR Muslim)
Kedua, orang tidak boleh berhujah dengan qiyâs (analogi) bila bertentangan dengan nash Al Quran dan hadits. Awalnya Iblis menganalogikan dirinya dengan unsur penciptaannya (api).
Menurutnya, jika api lebih mulia daripada tanah yang menjadi bahan penciptaan Adam, maka hasil ciptaannya pun juga demikian, Iblis lebih mulia dari Adam. Karena lebih mulia, maka ia membangkang nash perintah Allah untuk sujud kepada Adam.***