WARTA LOMBOK - Salah satu bentuk ekspresi kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW adalah merayakan hari kelahirannya, yang lebih masyhur dengan sebutan maulid nabi.
Perayaan ini diisi dengan beragam kegiatan positif, yaitu pembacaan shalawat, pembacaan sirah-sirah nabawiyah yang mengulas seputar perjalanan hidup dan perjuangan Rasulullah.
Merayakan dengan penuh kegembiraan menunjukkan ada rasa cinta yang besar pada nabi yang dilahirkan pada bulan tersebut.
Baca Juga: Jika Ingin Pertolongan Allah dan Semua Urusan Dipermudah, Perbanyaklah Istighfar
Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT berfirman dalam Al Quran, yaitu:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya, “Katakanlah (Muhammad), ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan,” (QS Yunus [10]: 58).
Imam Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi (wafat 911 H), dalam salah satu kitab tafsirnya mengutip pendapat Ibnu Abbas yang mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan fadhl (karunia) pada ayat di atas adalah ilmu pengetahuan.
Sedangkan yang dimaksud dengan rahmat adalah Nabi Muhammad SAW.
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ فِي الْأَيَةِ قَالَ: فَضْلُ الله الْعِلْمُ وَرَحْمَتُهُ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ