Network
WARTA LOMBOK – Pada hakikatnya, segala hal yang Allah SWT. dan Rasulullah SAW. larang, sebenarnya itu semua untuk kebaikan diri sendiri, entah itu kebaikan di dunia maupun kebaikan di akhirat kelak.
Jika pernyataan di atas kita yakini dengan seyakin-yakinnya keyakinan, maka apapun perkara atau hal-hal yang diperintahkan ataupun dilarang oleh Allah SWT. dan Rasulullah SAW., akan membuat diri kita berprinsi “sami’naa wa atha’naa” yang berarti “kami dengar dan kami taati”. Sehingga apapun perkara tersebut, entah yang diperintahkan atau dilarang, sekalipun itu tidak masuk di akal maupun logika, kita akan tetap mematuhinya.
Dalam kalimat berbahasa Inggris dikatakan seperti ini,
“if Allah and His Messenger said it’s haraam, your opinion doesn’t matter, (bila Allah dan Rasul-Nya telah mengatakan itu haram, maka pendapatmu tidaklah penting)”, dikutip Wartalombok.com dari postingan akun Instagram @tsaqofah.in.official pada Senin, 24 Juli 2023.
Baca Juga: Siapakah yang Lebih Banyak di Surga? Laki-laki atau Perempuan?
Kebenaran yang hakiki dan absolut itu ialah kebenaran yang selaras dengan petunjuk Allah SWT. dan Rasulullah SAW. Walaupun begitu, dalam banyak perkara terkadang Allah SWT. dengan segala Kebijaksanaan-Nya menyingkap salah satu hikmah di balik perintah dan larangan yang Dia keluarkan tersebut, yang dimana selaras dengan logika manusia dan penelitian ilmiah.
Sekalipun sering kali hikmah tersebut baru terungkap belakangan ini, ratusan bahkan ribuan tahun setelah turunnya perintah dan larangan tersebut. Salah satu contohnya ialah larangan penggunaan emas bagi laki-laki dalam Islam.
