Network
- Penelitian yang dilakukan oleh Wiwanitkit dan kawan-kawan pada tahun 2009 yang dilakukan di Studio Invitro
Penelitian ini dilakukan dengan mencampurkan nano partikel emas pada sperma setelah 15 menit pencampuran, terjadi penurunan Motilitas (pergerakan) sperma sebesar 25% dibandingkan dengan kelompok yang tidak dicampur dengan nano partikel emas tersebut.
Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan adanya risiko Toksisitas Sperma dari nano partikel emas ini.
Baca Juga: Abdullah bin Ummi Maktum Laki-Laki Buta yang Diantar Ke Masjid Oleh Iblis
- Penelitian yang dilakukan oleh Ciftci dan kawan-kawan pada tahun 2012
Pada penelitian ini hewan uji diberikan emas yang dikompleks dengan N-Heterocyclic Carbanes (NHCs) dan menunjukkan penurunan secara bermakna dari beberapa parameter yang bermakna secara statistik.
Adapun parameter yang berubah adalah penurunan jumlah sperma hewan uji, penurunan motilitas sperma, penurunan kadar testosteron uji, serta adanya kerusakan secara histopathologi pada testis tikus.
- Hasil review yang dilakukan oleh Chandel dan kawan-kawan pada tahun 2014
Hasil review tersebut menyatakan bahwa logam berat memiliki efek negatif bagi tubuh, salah satunya terhdap sistem reproduksi.
Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Laki-laki Sombong dan Penjual Minyak Samin
Dimana pada reproduksi pria dapat menyebabkan gangguan pada proses pembentukan sperma, penurunan jumlah sperma, gangguan motilitas, gangguan pada kadar testosteron dan penurunan libido serta kesuburan.
Salah satu logam berat yang dinyatakan dalam review artikel ini adalah emas, dimana dapat merubah morpologi sperma dan menurunkan motilitasnya.
- Behnamorshedi dan kawan-kawan pada tahun 2015
Pada tahun tersebut, Behnamorshedi dan kawan-kawan melakukan pengujian terhadap efek nano partikel emas pada beberapa parameter, diantaranya Lutinizing Hormon (LH), Follicel Stimlating Homor (FSH), Testosterone dan Testis.
