WARTA LOMBOK – Ketika hendak pergi nongkrong, banyak dari kita pasti memilih tempat-tempat seperti warung, kafe, angkringan, tepi pantai, taman kota, dan lain-lain. Namun ternyata di Kulliye berbeda. Bukan pada tempat-tempat yang disebutkan di atas, melainkan menjadikan masjid sebagai alternatif pilihan tempat nongkrong favorit warga.
Pada umumnya, masjid merupakan suatu bangunan yang dijadikan sebagai tempat salat (ibadah) umat Islam. Tetapi di Kulliye, fungsi masjid tidak hanya sebatas itu. Di Kulliye, masjid yang dibangun sangat multifungsi, mulai dari fungsi sosial, politik, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain.
Kulliye ini berada di masa Turki Usmani. Mereka telah berhasil mengembangkan masjid sehingga bertransformasi menjadi pusat kota. Sebab, fungsi masjid di Kulliye telah berhasil dikembangkan dan tidak menjadikan masjid hanya sebatas tempat untuk salat belaka.
Dikutip Wartalombok.com dari postingan akun Instagram @islamichistories pada Senin, 24 Juli 2023. Berikut ini akan diulas proses masjid di Kulliye yang bertransformasi menjadi pusat kota dan menjadi tempat nongkrong favorit warga.
Masjid Rasa Pusat Kota
Dalam sejarah peradaban Islam, di Kulliye masjid begitu asik dan keren sampai dijadikan alternatif tempat kumpul-kumpul warga. Sebab masjid di Kulliye fungsinya bukan hanya untuk salat saja, melainkan sebagai tempat bersosial, menempa pendidikan, mengatur strategi (politik), bahkan tempat pengembangan ekonomi warga, sehingga wajar jika dijadikan sebagai tempat nongkrong favorit warga.