WARTA LOMBOK - Puasa Ramadhan bukanlah sekadar menahan lapar, dahaga, dan syahwat selama sebulan penuh.
Ibadah ini mempunyai makna yang dalam, mengajarkan untuk memperbanyak amal dan membentuk kepribadian yang bertaqwa bagi umat Muslim.
Salah satu hikmah terbesar dari ibadah puasa Ramadhan adalah mengendalikan hati, pikiran, dan anggota badan dari hal-hal yang bisa menimbulkan dosa.
Baca Juga: Lagi Ramai Outfit Ala The Nuruls, Apakah Kamu Pakai? Begini Ciri-cirinya
Ini termasuk mengendalikan perasaan iri dan dengki, menahan prasangka buruk, serta menjauhi segala yang menimbulkan syahwat.
Banyak orang yang berpuasa namun tidak merasakan manfaat spiritualnya. Mereka hanya merasakan lapar dan haus, tanpa membawa perubahan dalam perilaku dan karakter. Mereka gagal menjaga lisan, pandangan mata, fikiran, dan hati.
Menurut ustadz Hanan Attaki ada beberapa hal yang membuat puasa Ramdhan kita menjadi sia sia, yaitu sebagai berikut :
Tidak Menjaga Lisan
Ada orang-orang yang berpuasa, namun tidak mampu menjaga perkataannya. Mereka tetap terlibat dalam pembicaraan yang tidak baik.
Menyebarkan gosip, atau mengungkit aib orang lain. Mereka lupa bahwa menjaga lisan juga merupakan bagian dari ibadah puasa.