1. Beras (Melambangkan nafsu duniawi).
2. Janur (Jatining nur hati nurani). Janur ini merupakan kepanjangan dari Sejatine Nur, yang artinya yakni manusia berada dalam kondisi suci setelah berpuasa Ramadhan.
3. Kupat (Ngaku lepat mengaku bersalah).
4. Anyaman Janur (Kompleksitas masyarakat Jawa yang harus dilekatkan dengan tali silaturahmi).
5. Bentuk Ketupat (Kiblat papat "mata angin" limo pancer "kiblat" arah kiblat).
Baca Juga: Ragu Gunakan Minyak Makan Merah? Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya Dibandingkan Minyak Goreng Lain
Diperkenalkan oleh Wali Songo
Ketupat diperkenalkan oleh seorang Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga. Ketupat sendiri berasal dari kata 'kupat' dengan arti ganda yang berarti ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan), antara lain:
1. Luberan (melimpahi);
2. Leburan (melebur dosa);
3. Lebaran (pintu ampunan terbuka lebar);