Fadli Zon Benarkan Cak Nun Terkait Narasi Islam Radikal

25 Desember 2020, 18:36 WIB
Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon /Twitter/@fadlizon

WARTA LOMBOK - Fadli Zon turut menanggapi tentang narasi islam radikal yang semakin banyak bermunculan akhir-akhir ini.

Anggota DPR RI tersebut mengatakan sependapat dengan pendakwah Cak Nun tentang Narasi Islam Radikal.

Politisi partai Gerindra menilai jika apa yang disampaikan oleh Cak Nun tentang narasi islam radikal adalah benar dan merupakan asumsi yang dibenarkan dalam membentuk perspektif tentang islam.

Baca Juga: BLT Akan Selesai 100 Persen Desember Ini, Simak Kata Menteri Sosial

Fadli Zon mengatakan jika kemunculan Narasi Islam Radikal hanya akan menimbulkan Islamofobia dan berisiko dalam memecah belah umat.

Dilansir Warta Lombok.com dari Jakbar News dengan artikel "Tanggapi Cak Nun, Fadli Zon Sebut Narasi Islam Radikal Bisa Pecah Belah dan Islamofobia, Maksudnya?", Ia mengutip ungkapan dari pendakwah Cak Nun tentang narasi islam radikal yang hanya bertujuan untuk memecah belah. 

Narasi Islam Radikal adalah narasi memecah belah n Islamofobia. Setuju Cak Nun,” ujar Fadli, dikutip dari akun twitter pribadinya @fadlizon, pada 25 Desember 2020.

Pendakwah kondang Cak Nun sebelumnya membantah tudingan radikal yang disematkan kepada Agama Islam dalam sebuah tayangan video yang diunggah di akun Youtube CakNun.com pada tanggal 4 Desember 2019.

Baca Juga: Budi Gunadi Sadikin Jabat Menteri Kesehatan, Anggota DPR RI Meragukan

Cak Nunmenegaskan bahwa tidak ada yang radikal di dalam masyarakat apalagi tidak ada yang radikal di dalam agama Islam.

Dengan nada berapi-api dia mengatakan, asal Islam kalian curigai radikal.

“Asal Islam kalian curigai, tidak ada yang radikal tapi kalian bilang radikal, di sini tidak ada," tegasnya.

Lebih lanjut, dengan tegas ia menyebut bahwa yang radikal itu pemerintah. Karena mereka yang memaksakan pendapatnya terus-menerus. Bahkan, ia tak ragu untuk berdebat secara nasional terkait isu radikal.

"Yang radikal itu pemerintah memaksakan pendapatnya terus menerus, bila saya teruskan saya mau berdebat nasional tentang ini,” serunya.

Mengenai hal itu, Cak Nun menghimbau terkait asumsi agar masyarakat tidak terpengaruh dan tidak mengikuti arus.

Arus yang dia maksudkan adalah arus terus-menerus menjelek-jelekkan Islam. Arus tersebut tidak dijumpainya dalam masyarakat.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Tak Kaget Edhy Prabowo Ditangkap, Mengaku Pernah Ditawari Rp 5 Triliun

“Jadi tolong pak polisi, pak pemerintah jangan terlalu ikut arus menjelek-jelekkan Islam," ujarnya.

Dia bahkan secara terang-terangan mengatakan bahwa, ada saatnya dirinya tidak akan tinggal diam. Akan tiba saatnya, ia akan marah saat Islam terus dijelek-jelekkan.

"sebelum saya marah, sebab ada saatnya saya tidak diam seperti sekarang," pungkasnya.***(Jakbar News/Muhammad Firman)

 

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Jakbar News

Tags

Terkini

Terpopuler