GeNose C19, Menristek: Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM Miliki Akurasi Diatas 90 Persen

26 Desember 2020, 10:22 WIB
Bambang PS Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi RI. /Instagram.com/@bambangbrodjonegoro

WARTA LOMBOK – Tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan alat deteksi Covid-19 yang diberi nama GeNose C19 dan telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Izin edar alat deteksi Covid-19 GeNose C19 buatan UGM tersebut bernomor Kemenkes RI AKD 20401022883 terbit pada Kamis, 24 Desember 2020.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan berdasarkan hasil sementara dari uji validasi, alat skrining Covid-19 memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen untuk mendeteksi Covid-19.

Baca Juga: Tim Riset UGM Berhasil Ciptakan Alat Deteksi Covid-19 'GeNose' dan Telah Mendapat Izin Edar

"Dari hasil sementara tingkat akurasinya di atas 90 persen artinya GeNose bisa dipakai sebagai alat deteksi untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang dalam acara roadshow Laboratorium Mobile BSL-2 varian bus di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat, 18 Desember 2020 seperti dikutip Warta Lombok.com dari Antara pada Sabtu, 26 Desember 2020.

GeNose merupakan alat skrining dan diagnostik Covid-19 berbasis embusan nafas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada.

GeNose adalah alat non-invasif dan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam menganalisis keberadaan Covid-19.

Lebih lanjut Bambang menyatakan uji validasi juga sudah dilakukan. Dalam uji validasi tersebut dilakukan pembandingan akurasi antara kelompok yang diuji dengan tes PCR dab GeNose untuk melihat konsistensi hasilnya.

Baca Juga: Inilah Beberapa Hoaks yang Sempat Ramai di Indonesia Sepanjang Tahun 2020

Baca Juga: Guru Milenial

Dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta, Menristek Bambang juga menyerahkan beberapa produk inovasi Covid-19 sebagai rangkaian program Bakti Inovasi di Universitas Gadjah Mada.

Selain itu, Menristek Bambang juga menyerahkan hasil teknologi tepat guna kepada Provinsi Yogyakarta sekaligus menyerahkan surat Keputusan Menteri terkait Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih dan meninjau operasional Laboratorium Mobile BSL 2 versi bus.

Bakti Inovasi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi, dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

Menteri Bambang menyerahkan sejumlah produk inovasi yang dapat membantu penanggulangan Covid-19 kepada Provinsi Yogyakarta.

Baca Juga: Politikus Demokrat: Saya Senang Dr. Terawan Keluar! Setelah Terawan Dicopot Jadi Menkes

Baca Juga: Hilang Satu Tumbuh Seribu! Haikal Hassan: Nggak Apa-apa FPI Dibubarkan Kita Bentuk FPI Baru Lagi

Produk inovasi yang diserahkan tersebut antara lain: Rapid Test RI-GHA sebanyak 4.000 unit, robot pelayan kesehatan RAISA sebanyak tiga unit, Stick flocked swab UI sebanyak 60.000 unit, dan paket imunitas yang berisi Wedang Uwuh, Teh Jahe, Virgin Coconut Oil (VCO), Vitamin OST-D, Minyak Kayu Putih, Curcuma Pro, Permen Cajuput, dan Teh Dia.***

 

Editor: ElRia Shd

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler