Tingkat Kepuasan Publik terhadap Presiden Jokowi Masih Tinggi, Kebijakan Pandemi Covid-19 Tidak Menyurutkannya

19 Februari 2021, 17:49 WIB
Tingkat kepuasan publik terhadap Jokoi masih tinggi /Twitter/@jokowi

WARTA LOMBOK – Tahun lalu hasil survei Voxpopuli Research Center menyebutkan tingkat kepuasan publik kepada Presiden RI Joko Widodo masih cukup tinggi di tengah ancaman pandemi covid-19.

Dikatakan waktu itu selama setahun periode kedua Jokowi, kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden masih menjulang tinggi hingga mencapai 64,7%, ditengah-tengah musibah pandemi.

Sebelum itu, kita ketahui salah satu yang dipengaruhi dampak pandemi Covid-19 adalah bidang politik, karena kebijakan publik berkenaan dengan penanganan pandemi Covid-19 sangat menjadi sorotan publik.

Baca Juga: Penerapan UU ITE Jika Dirasa Tidak Berkeadilan, Presiden Jokowi Tegaskan Bisa Meminta DPR untuk Revisi

Hal itu juga terjadi sepertinya, pengaruh buruk untuk kepemimpinan politik di tengah pandemi Covid-19 ini tidak berpengaruh dengan kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi.

Dengan berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan Indometer terkait tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi.

Survei indometer menunjukan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi masih tetap dan lebih tinggi dari survei Voxpopuli Research Center di tengah pandemi Covid-19 dan kemerosotan ekonomi, yakni mencapai 70,1 persen.

"Tingkat kepuasan yang sangat tinggi menunjukkan bahwa Jokowi tetap dipercaya oleh publik," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta seperti dilansir wartalombok.com dari Antara, Kamis 18 Februari 2021.

Leonard mengungkapkan, Kita tahu publik itu tidak sembarang memilih sumber informasi mengenai menilai pilihan-pilihan kebijakan pemerintahan Jokowi dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkan nya dan itu masih sangat layak untuk didukung masyarakat.

Baca Juga: Berikut 5 Manfaat Mendonorkan Darah yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Mendeteksi Penyakit Serius

"Keputusan Jokowi untuk tidak melakukan lockdown memberi kesempatan bagi pelaku ekonomi untuk tetap berusaha, meskipun ada sejumlah pembatasan yang diberlakukan," tutur Leonard.

Dengan keadaan saat ini pemerintah lebih memilih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

Dan ketidakpuasan publik terhadap Presiden Jokowi yang mencapai 25,2 persen ini dipengaruhi oleh masih tingginya kasus konfirmasi Covid-19 dan anjlok-nya perekonomian.
"Misalnya, rendahnya jumlah testing dan 'tracing', serta pertumbuhan ekonomi yang minus sepanjang 2020," ujarnya

Kemudian, setidaknya masih ada 4,7 persen masyarakat yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Ia juga mengatakan, masyarakat masih melihat sejauh mana vaksinasi Covid-19 bisa digenjot.

Terlebih sedang dalam pemulihan ekonomi yang kini mengandalkan kebijakan UU Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Baca Juga: Youtube Umumkan Fitur 'Tepuk Tangan' Baru yang Memungkinkan Pengguna Membayar Pembuat Konten Secara Langsung

Sebelumnya, survei Indometer ini telah dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden.

Responden ini berasal dari seluruh provinsi yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Adapun, margin of error dari suvei ini yakni sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler