WARTA LOMBOK - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melakukan upaya tanggap darurat akibat bencana banjir.
Akibat bencana banjir yang terjadi akhir pekan lalu dan melanda sejumlah wilayah di Provinsi NTB dan NTT, Kemen PUPR lakukan upaya tanggap darurat.
Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di NTB dan NTT disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi hingga ekstrem akibat La Nina.
Baca Juga: LRT Jabodetabek Akan Beroperasi 2022 Mendatang, Simak Kapasitas dan Fasilitas yang Dimilikinya
Dikutip wartalombok.com dari akun twitter Kemen PUPR @KemenPU pada 6 April 2021, banjir tersebut menggenangi pemukiman dan merusak infrastruktur.
Banjir menyebabkan kerusakan sejumlah infrastruktur sumber daya air, jalan dan putusnya jembatan, serta menggenangi permukiman.
Penanganan tanggap darurat bencana di wilayah NTT dilakukan dengan inventarisasi kerusakan.
Penanganan tanggap darurat bencana juga dilakukan dengan pemasangan tanda bahaya pada lokasi longsor di badan jalan, serta pembersihan lumpur badan jalan nasional.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Ucapan Dukacita Atas Bencana yang Menimpa NTT dan NTB
Baca Juga: KSPN NTB Desak Pemprov NTB Tindak Tegas PT Bunga Raya
Selain itu, Kemen PUPR juga melakukan mobilisasi alat berat ke Kabupaten Flores Timur berupa 2 unit excavator.
Tidak hanya 2 unit excavator, Kemen PUPR juga mobilisasi 1 unit mini excavator, 5 dump truck, 1 unit loader, 1 unit grader, 1 unit water tank, dan 2 unit vibratory roller.
Sementara pengiriman alat berat ke Kabupaten Lembata berupa 3 unit excavator, 1 unit loader, 15 unit dump truck, dan 1 unit motor grader.
Distribusi kebutuhan dasar seperti air bersih dan sanitasi pemerintah mengirimkan tangki air, hidran umum, mobile toilet, dan tenda darurat.
Baca Juga: Salah Satu Faktor Percepatan Vaksinasi untuk Para Lansia Adalah Dukungan Dari Keluarga
Di samping itu, dilakukan mobilisasi 6 mobil tangki air untuk wilayah NTB, serta pembersihan sedimentasi dan material bawaan banjir pada jalan dan jembatan dan inventarisasi kerusakan.
Penanganan pemerintah lebih lanjut mengenai bencana banjir yang terjadi, akan dilakukan normalisasi dan perkuatan tebing sungai yang rusak.***