Berikut Sebaran Virus Corona Varian Delta Hingga Apa itu 'Delta Plus', Sudah Perpapar 160 Orang di Indonesia

23 Juni 2021, 12:48 WIB
Berikut Sebaran Virus Corona Varian Delta Hingga Apa itu 'Delta Plus', Sudah Perpapar 160 Orang di Indonesia. /Twitter.com/@BEMUI_Official

WARTA LOMBOK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kasus positif varian Delta yang terkonfirmasi mencapai 160 kasus/pasien. Angka tersebut terdeteksi dari proses whole genome sequencing (WGS) pertanggal 20 Juni 2021.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari sebelumnya. Di mana pada 6 Juni 2021, Kemenkes mencatat jumlah varian Delta sebanyak 31 kasus dan hanya tersebar di lima provinsi.

Sebagaimana dilansir wartalombok.com dari data Badan Litbang Kemenkes, virus Covid-19 varian Delta per 20 Juni telah tersebar di sembilan provinsi. Berikut data sebaran mutasi virus Corona varian Delta:

Baca Juga: Jadwal TV Edukasi 23 Juni 2021 dan Link Streamingnya Plus Website Belajar untuk SD Hingga SMA/SMK

  1. Jawa Tengah sebanyak 80 Kasus
  2. DKI Jakarta sebanyak 57 kasus
  3. Jawa Timur sebanyak 10 Kasus
  4. Kalimantan Tengah sebanyak 3 kasus
  5. Kalimantan Timur sebanyak 3 kasus
  6. Sumatera Selatan sebanyak 3 kasus
  7. Banten sebanyak 2 kasus
  8. Jawa Barat sebanyak 1 kasus
  9. Gorontalo sebanyak 1 kasus

Baca Juga: Presiden Rusia Putin Tuding Amerika Serikat Dalang Kudeta di Ukraina pada 2014, Atas Penggulingan Yanukovich

 

Baca Juga: Dijuluki PRINSIP, Universitas Oxford Eksplorasi Ivermectin Sebagai Pengobatan COVIDPada bulan Mei 2021, WHO menyatakan strain B1617.2 sebagai varian 'Delta' dari SARS-CoV-2. Varian itu diidentifikasi sebagai salah satu penyebab gelombang kedua infeksi virus corona yang menghantam India di awal tahun ini.

Saat ini ilmuwan mendapati virus corona varian Delta telah bermutasi dan membentuk varian Delta Plus AY.1.

Data awal menunjukkan varian Delta Plus resisten terhadap pengobatan antobodi monoklonal, sebuah metode perawatan pasien Corona yang disahkan oleh Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO).

Seorang ilmuwan yang mendalami bidang genome sequencing, Bani Jolly, mengatakan sejumlah kecil sekuens Delta B1617.2 memiliki mutasi lonjakan K4176N yang ditemukan di laboratorium GISAID.

Meski demikian para ilmuwan mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir karena prevalensi varian Delta Plus ini pun masih tergolong rendah.

Public Health England, dalam laporan terbarunya tentang varian virus Corona, mengatakan varian Delta Plus diidentifikasi dalam enam genom dari India pada 7 Juni.

Badan kesehatan itu telah mengkonfirmasi keberadaan total 63 genom varian Delta dengan mutasi K417N.

Baca Juga: Dalam Mimpi Paling Penting adalah Membacanya, Adik Kim Jong-un: Ekspektasi AS Salah Soal Kemungkinan Dialog

Sebagai informasi, virus Corona varian Delta atau SARS-CoV.2 B.1.617.2 merupakan mutasi dari Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617).

Virus tersebut pertama kali terdeteksi di India pada akhir 2020 dan resmi dinamakan varian Delta oleh World Health Organization (WHO) pada 31 Mei 2021, serta dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC).

Selain varian B.1.617.2 Delta, Kemenkes juga mencatat persebaran varian VOC yang lain yaitu varian Alpha (B.1.1.7) dan Beta (B.1.351).

Adapun sebaran varian Alpha di antaranya di Sumatera Utara (2 kasus), Riau (1), Kepri (1), Sumatera Selatan (1), DKI Jakarta (33), Jawa Barat (2), Jawa Timur (2), Jawa Tengah (1), Kalimantan Selatan (1).

Sementara, sebaran kasus mutasi varian Beta di beberapa daerah seperti DKI Jakarta (4 kasus), Jawa Timur (1), Bali (1).***

Editor: M. Syahrul Utama

Sumber: Badan Litbangkes Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler