Sindir Pemerintah, Soleh Solihun : RS Penuh Tetap Yakin Situasi Terkendali

15 Juli 2021, 09:28 WIB
Komika Soleh Solihun menyampaikan sindiran kepada pemerintah. Sindiran Soleh Solihun itu terkait cara pemerintah melawan atau menangani Covid-19. / Instagram.com/@solehsolihun

WARTA LOMBOK - Komika Soleh Solihun menyampaikan sindiran kepada pemerintah. Sindiran Soleh Solihun itu terkait cara pemerintah melawan atau menangani Covid-19.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah sedang memberi contoh kepada masyarakat dalam melawan Covid-19.

Menurutnya, Pemerintah memberi contoh bahwa melawan Covid-19 itu dengan optimisme.

Baca Juga: Ajak Bangkitkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandi: Ketokohan di HMI Sangat Penting

Selain itu juga, dengan semangat dan berpikir positif.

"Pemerintah sedang memberi contoh pada kita bahwa salah satu cara menghadapi Covid adalah dengan optimisme, semangat, dan berpikir positif," tulis Soleh Solihun dikutip wartalombok.com dari akun Twitter-nya @solehsolihun pada Kamis, 15 Juli 2021.

Baca Juga: Vaksinasi Pelajar Dimulai, Berikut 14 SMP Dan SMA Lokasi Pelaksanaan Vaksin Di 14 Provinsi Indonesia

Oleh karena itu, meskipun rumah sakit (RS) sudah penuh pun, pemerintah tetap yakin bahwa situasi terkendali.

"Makanya, meskipun RS tidak bisa menampung, kekurangan nakes, yang positif semakin banyak, tetap yakin bahwa situasi masih terkendali," jelasnya.

Sebelumnya, Pasien Covid-19 yang meninggal karena ditolak rumah sakit semakin banyak ditemukan setidaknya dalam beberapa pekan terakhir.

Catatan lembaga pemantau Lapor Covid, total kematian di luar rumah sakit di Indonesia mencapai 452 orang.

Di sebuah kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur, relawan sopir ambulans merasa kecewa dan menyesal karena tak bisa menolong para pasien tersebut sehingga keburu meregang nyawa di tengah perjalanan.

Baca Juga: Berikut Upaya Keluarga Agar Anak Terhindar Dari Konflik Yang Berkaitan Dengan Hukum

Ia bahkan berulang-ulang mengucapkan kata 'gelo' setiap kali bercerita tentang upayanya mengantar pasien Covid-19. Pasalnya seorang pasien meninggal di mobil yang ia sulap menjadi ambulans setelah ditolak empat rumah sakit di sekitaran Sidoarjo, Jawa Timur.

Kapasitas tempat tidur pasien di 19 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mencapai 99%.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur, Dodo Anondo, juga mengamini banyaknya rumah sakit yang menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena sudah kelebihan kapasitas.

Catatan Persi di Surabaya saja setidaknya ada 13 IGD yang tutup sementara.

Sedangkan dari epidemiologi dari Universitas Airlangga, Surabaya, Windhu Purnomo, mengatakan di Kota Pahlawan ini nyaris tidak ada tempat tidur perawatan yang kosong lantaran membludaknya pasien.***

Editor: M. Syahrul Utama

Sumber: Twitter @solehsolihun

Tags

Terkini

Terpopuler