Pemerintah Resmi Turunkan Harga Tes PCR, Said Didu Sebut Ada Orang yang Ingin Berdagang dengan Rakyat

3 November 2021, 13:24 WIB
Said Didu mencurigai ada orang yang ingin berbisnis terkait harga PCR yang tidak konsisten. /Tangkap layar YouTube.com/MSD Official

WARTA LOMBOK – Awal November 2021 menjadi penanda kebijakan baru Pemerintah terkait tes polymerase chain reaction (PCR).

Pemerintah mengeluarkan kebijakan mulai Senin, 1 November 2021 tes PCR tidak lagi menjadi persyaratan melakukan perjalan dengan pesawat terbang.

Masyarakat yang bepergian menggunakan pesawat terbang tidak lagi diwajibkan melakukan tes PCR.

Baca Juga: SBY Melukis Hasil Jepretan Mendiang Istrinya Ani Yudhoyono, Pasti Bisa Kalo Berusaha Ungkapnya

Baca Juga: Balika Vadhu ANTV: Anandhi Penyebab Hubungan Keluarga Retak, Sumitra Mengusirnya dari Rumah Kalyani

Aturan ini berlaku awal November 2021 bagi masyarakat yang berada di wilayah Pulau Jawa dan Bali.

Kebijakan pemerintah yang mencabut kewajiban melakukan tes PCR bagi masyarakat yang bepergian lewat jalur udara ini mendapat beragam tanggapan.

Salah satu yang memberikan tanggapan terkait kebijakan Pemerintah tersebut adalah Said Didu.

Ia mempertanyakan kebijakan pemerintah termasuk harga PCR yang terus berubah-ubah sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel “Cium Bisnis Covid-19, Said Didu: Kenapa Harga PCR Berubah-ubah Tidak Konsisten?”.

Baca Juga: Bagian 4 Terlengkap, Soal dan Jawaban untuk Kompetensi Teknis, Manajerial dan Sosio Kultural

Baca Juga: Bagian 3, Contoh Soal, Jawaban dan Penjelasannya untuk Kompetensi Teknis, Manajerial, dan Sosio Kultural

"Kenapa kebijakan ini tidak konsisten? Berarti ada variabel yang tidak dipertimbangkan dengan baik, sehingga berubah," kata Said Didu dalam acara 'Rakyat Bingung:Maju Mundur Aturan PCR', di YouTube tvOneNews, Selasa, 2 November 2021.

Dia juga mempertanyakan jika kebijakan PCR dibatalkan apakah boleh masyarakat meminta uang kembali. Menurutnya, berubahnya kebijakan PCR, masyarakat menjadi korban.

"Berapa puluh ribu orang tes PCR hari ini, tahu-tahu dibatalkan. Bolehkan mereka minta uangnya kembali? Ini korban kebijakan," ujar Said Didu.

Dia menyarankan masyarakat yang sudah terlanjur tes PCR tapi dibatalkan untuk meminta uang kembali ke pemerintah.

Baca Juga: Tukul Arwana Diperbolehkan Pulang, Kondisi Rumah dan Kehadiran Keluarga Dinilai Mendukung Penyembuhan

Baca Juga: Catat Segera, Ini Prediksi Contoh Soal Wawancara yang akan Keluar pada Seleksi Guru ASN PPPK Tahap II

Said Didu juga mempertanyakan terkait tes PCR mengapa rakyat yang harus membayar, padahal merupakan kebijakan publik. Dia menduga, hal itu terkait bisnis Covid-19.

"Artinya ada orang yang mau berdagang dengan rakyat," katanya.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler