Ricuh, Tidak Ada Pemberitahuan, Para Pedagang Pasar Sapi Batunyala Tolak Penutupan Sementara karena Virus PMK

15 Mei 2022, 10:43 WIB
Kericuhan pedagang pasar hewan Batunyala /facebook.com/LHI


WARTA LOMBOK – Penutupan sementara waktu Pasar Hewan Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah nampaknya menimbulkan aksi para pedagang setempat.

Diketahui penyebaran virus mematikan terhadap hewan ternak khususnya sapi tersebut telah mewabah di Lombok Tengah.

Penutupan sementara Pasar Hewan Batunyala merupakan upaya mengantisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dab Kuku (PMK) pada sapi.

Baca Juga: Acung Jari Tengah untuk Nikita Mirzani, Dinar Candy: Makasih Mempertandingkan Saya Sama Orang Banyak Bacot

Kericuhan terjadi tepat pada hari sabtu 14 Mei dimana Pasar Hewan Batunyala beroperasi seminggu sekali, sempat terjadi adu mulut antara pedagang dan petugas penertiban.

Para pedagang yang ribut sebenarnya tidak mempermasalahkan penutupan pasar akibat virus, mereka mengaku sangat mengerti karena sebelumnya di musim pandemi Corona hak tersebut tekah biasa dilalui.

Namun, yang disayangkan oleh para pedagang adalah karena penutupan dilakukan tanpa adanya sosialisasi sebelumnya sebagaimana yang dilakukan pemerintah daerah saat menghadapi Corona beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ditanya Pilih Arsy atau Cewek Lain, Begini Jawaban King Faaz

Sehingga banyak pedagang mengaku mengalami kerugian karena telah terlanjur membawa banyak stok dagangan dan akan mengalami kerugian jika tiba-tiba dikarang berjualan.

“Saya tidak menolak sebenarnya, tapi tidak pernah ada sosialisasi dari kemarin. Kalau ditutup hari ini, siapa yang akan ganti rugi dengan barang saya ini,” kata salah satu pedagang di Pasar Hewan Batunyala.

Sempat bersitegang antara pedagang dengan aparat penertiban dan mereka menegaskan akan tetap melakukan transaksi jual belu seperti biasanya.

Baca Juga: Sinopsis Gopi, Kejam! Kokila Ditikam Menggunakan Belati Oleh Madu, Dia Berteriak Kesakitan

“Apapun alasannya pemerintah, kalau hari ini kami akan tetap berjualan. Soalnya tidak pernah ada sosialisasi terlebih dahulu sebelumnya,” tegasnya.

Para pedagang yang merasa dirugikan tersebut nyatanya tidak hanya berasal dari Lombok Tengah, banyak juga pedagang yang membawa ternak mereka dari Lombok Timur.

Salah satu pedagang yang berasal dari Lombok Timur mengaku kaget lantaran mengetahui dirimu dilarang berjualan setelah berada di lokasi dengan barang dagangan telah dibawa.

Baca Juga: Peruntungan Shio Hari Ini, 14 Mei 2022: Monyet, Ada Banyak Gangguan Hari Ini, Ayam dan Anjing?

“Ya saya kaget lah, karena sebelumnya saya tidak pernah diberitahukan sejak awal. Kalau kita diberitahukan pasti kita tidak datang,” kata pedagang sapi dari Jerowaru, Lombok Timur tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Lombok Tengah, Lalu Taufikurrahman yang lansung turun ke lokasi membenarkan upaya penutupan pasar secara persusaif sempat mendapat penolakan keras dari para pedagang yang berjualan di sana.

Bahkan petugas dan para pedagang sempat bersitegang, hingga ada kesepakatan untuk diberikan berjualan hanya untuk hari ini saja. Namun pasar akan dibuka kembali tiga pekan ke depan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Kulit Tetap Lembab Selama Musim Panas?

Kedatangan pihaknya di pasar hewan saat itu disebutnya hanya untuk memberikan kesadaran terhadap para pedagang dan perternak bahwa PMK telah menyebar di Lombok Tengah. Sehingga, ia meminta kepada seluruh pedagang ternak untuk tidak datang ke pasar sementara waktu.

Melihat aksi para pedagang yang tidak terima dengan keputusan sepihak pemerintah tersebut, akhirnya memberikan kelonggaran untuk tetap berjualan hari itu saja namun untuk pekan depan akan tutup hingga minggu ketiga.

“Kita memang hari ini tujuannya untuk mensosialisasikan bahwa virus ini sudah ada, dan supaya tidak menjalar ke sapi yang lain,” kata Taufikurrahman.

Baca Juga: Hati-hati Hacker! Gamers Pemula GTA Online Wajib Tahu Ini

“Dan kami mengimbau masyarakat untuk tidak berjualan untuk tiga minggu kedepan, itu hanya sementara kok,” ucapnya.

Sementara, Kapolsek Praya Tengah, Iptu Agus Priyatno saat dikonfirmasi menegaskan pihaknya saat itu hanya membantu dalam pengamanan penutupan persuasif saja. Namun dengan kondisi banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa pasar akan ditutup, sehingga warga diberi kelonggaran untuk tetap membuka pasar.

“Kita hanya membantu mengamankan persuasif penutupan sementara saja,” kata Kapolsek.

“Mulai Sabtu ke depan akan ditutup sementara selama tiga minggu,” tegasnya.***

Editor: Desi Rabiati

Tags

Terkini

Terpopuler