WARTA LOMBOK - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa hari yang lalu menghadiri KTT ASEAN di Amerika Serikat, 13 Mei 2022.
Pada pertemuan itu Jokowi menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh sejumlah negara.
Jokowi menyerukan kepada pimpinan negara yang ada di belahan dunia untuk segera menghentikan perang di Ukraina.
Baca Juga: Balas Budi Golkar, Ridwan Kamil Dukung Airlangga Hartarto Calon Presiden Pilpres 2024
Menurut presiden Jokowi, perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia.
Semua itu berdampak pada kenaikan harga pangan, energi dan inflasi telah terjadi dan sangat memperberat perekonomian.
Tidak hanya itu perang ini bisa memperlambat pencapaian SDGs di berbagai negara yang sedang berkembang dan kurang berkembang.
Lebih lanjut Jokowi juga menambahkan bahwa perang di Ukraina telah melemahkan multilateralisme dan sangat berpotensi memecah belah hubungan antar negara yang satu dengan negara yang lain.
Pertumbuhan ekonomi juga memprihatinkan IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di emerging and developing Asia terbesar 0,5 persen pada tahun 2022 dan 0,2 persen pada tahu 2023 mendatang.
Begitu juga Bank Dunia yang ikut menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada beberapa negara Asean hingga 1,2 persen.
Dalam pertemuan KTT Asean- AS di Washington DC tersebut yang dihadiri oleh presiden Joe Biden beserta para pimpinan tertinggi negara-negara Asean.
Pada acara tersebut presiden Jokowi mengapresiasi kegiatan tersebut serta menyambut baik inisiatif Amerika melalui Indo Pacific Economic Framework (IPEF).
Baca Juga: Mengenal PT Perorangan dalam Undang-Undang Cipta Kerja, Berikut Penjelasan Rinci dan Cara Membuat
Jokowi juga menyampaikan pada saat Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun depan ia merencanakan melakukan Indo Pacific Infrastructure Forum seperti yang dilakukan Amerika Serikat.
Bertolak dari Amerika Serikat, Jokowi menyempatkan waktunya untuk singgah di Abu Dhabi, UEA untuk bertandang di kediaman almarhum Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.***