Massa Desa Bugbug Karangasem Geruduk Kantor DPD Bali, AWK Anda Minta Maaf dan Jangan Campuri Urusan Desa Kami

20 Januari 2024, 05:16 WIB
aksi damai di depan kantor DPD Bali sebagai kelanjutan dari protes terhadap Arya Wedakarna (AWK). /dok. wartakombok/

WARTA LOMBOK - Jumat 19 Januari 2023  masyarakat Desa Bugbug Karangasem menyelenggarakan aksi damai di depan kantor DPD Bali sebagai kelanjutan dari protes terhadap Arya Wedakarna (AWK).

Belum lama ini dugaan kasus penistaan agama dan pelecehan terhadap guru didepan siswa oleh Arya Wedakarna, lagi-lagi dia digeruduk massa ke kantor DPD Bali karena diduga melecehkan desa adat Bugbug Karangasem.

Aksi tersebut dipicu oleh informasi viral di media sosial, mengenai AWK yang membuat pernyataan provokasi di media publik terkait permasalahan di Desa Bugbug Karangasem.

Baca Juga: Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat Luncurkan Program Nampak Terang Benderang atau 'NTB' dalam Agenda Jumat Salam

Padahal warga ingin mendengar langsung klarifikasi dari AWK terkait statemennya yang dianggap memprovokasi warga Bugbug terkait Resort Detiga Neano, Bugbug.

"Kami sangat kecewa karena AWK tidak ada di kantor. Kami hanya ketemu staf saja. Seharusnya dia berani mengucapkan sesuatu seharusnya berani bertanggungjawab. Dia sering membuat statemen statemen yang provokatif," beber koordonator aksi Nengah Yasa Adi Susanto.

Diungkapkannya, AWK menerima pengaduan dari masyarakat Desa Bugbug terkait penolakan yang disertai pembakaran pembangunan resor mewah di kawasan Pura Gumang. Warga mendatangi anggota DPD RI itu ke Istana Mancawarna Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, beberapa waktu lalu.

Warga pun mengeluhkan adanya pembangunan yang dianggap melanggar tata ruang, melanggar kesucian pura dan lainnya.

"Namun yang terjadi bukan mengarah ke yang baik, justru mengarah kepada provokasi dari apa yang disampaikan Arya Wedakarna terkait permasalahan di Desa Bugbug tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Beasiswa LPDP Diberhentikan Sementara, Muhadjir: Pemerintah Sedang Mengkaji Anggarannya

Seharusnya, kata Nengah Yasa, AWK faham terkait hukum dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Bugbug. Apalagi AWK merupakan anggota Komite 1 Bidang Hukum.

"Tapi faktanya dia tidak faham dengan hukum dan dia malah memprovokasi warga kami yang ada di Desa Bugbug (Karangasem). Sehingga masyarakat kami ingin mendatangi gedung DPR RI yang ada di Denpasar. Meskipun dia (AWK) tidak ada, dia sudah mendahului dan membuat statement di media sosial bahwa dia ada kunjungan kerja gak tau kemana dia pergi," terangnya kecewa.

Kekecewaan lainnya, AWK juga mengatakan bahwa ada kontra intelejen yang bermain dalam persoalan Resort di Bugbug. Sehingga warga Bugbug pun sangat keberatan.

"Kami menuntut agar AWK minta maaf. Jangan mencampuri urusan desa kami. Karena ini sudah ke 2 kali AWK mencampuri urusan kami," ungkapnya.

Ditanya apa langkah selanjutnya yang dilakukan warga Desa Adat Bugbug, Nengah Yasa mengatakan akan mengambil langkah hukum. "Tunggu besok, kami akan mengambil langkah hukum nanti saya akan buat rilis kepada teman teman media. Terkait dengan statemennya yang provokatif tersebut," tandasnya.

Baca Juga: Viral Arya Wedakarna Marahi Guru di Depan Murid, Tidak Mendidik dan Merusak

 

Atas pernyataan dari Arya Wedakarna ini, masyarakat menyerukan aksi damai dan mendatangi kantor DPD Bali.

Karena AWK telah meresahkan Masyarakat, setelah ia melakukan penghinaan terhadap orang yang memakai hijab, kini ia dianggap sudah merendahkan martabat seorang Guru.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Medsos KM

Tags

Terkini

Terpopuler