WARTA LOMBOK - Senkom Mitra Polri adalah organisasi masyarakat yang sadar Kamtibmas.
Senkom mitra polri juga berperan dalam membantu menginformasikan dan membantu pengamanan lingkungan.
Sebagai Mitra Polri, Senkom selalu berkoordinasi dan memberikan informasi kepada aparat berwajib baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun TNI/Polri.
Sebagai organisasi masyarakat yang berperan aktif juga dalam penanganan lingkungan maka pada tanggal 12 maret 2024 senkom mitra polri mengadakan webinar peningkatan kemampuan mitigasi bencana dengan topik " Peran Ormas dalam mitigasi bencana di Indonesia, membangun masyarakat tangguh menghadapi bencana.
Baca Juga: Ini Daftar 50 Caleg DPRD Lombok Timur Terpilih di Lima Dapil
Gambaran Ring of fire Indonesia peningkatan kompetensi komunikasi dalam mitigasi penanggulangan bencana launching SAR Senkom Mitra polri" .
Acara webinar ini di buka untuk umum dan bisa di saksikan di Chanel youtube "Senkom tv youtube channel"
Dalam acara ini di hadiri oleh narasumber di antaranya:
1. Dr. Rustian, S.Si, Apt,Mkes ( Sekretaris BNPB)
2. Agus Haryono, SS,MBA ( Direktur bina Potensi Basarnas)
3. Dr. Daryono, S.Si., M.Si ( Kepala pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG
4. Dr. Muhammad Hidayat, M.I.kom ( pakar komunikasi bencana dan perubahan iklim).
Dalam acara tersebut ketua pengurus Pusat Senkom Mitra Polri Drs.H.Teteng Jumara, M.M menyampaikan " Senkom mempunyai program kerja 3 kluster yaitu bidang Kamtibmas dengan moto menembus jarak tanpa batas, kedua bidang kebencanaan dengan moto siaga saat aman ada saat di butuhkan dan yang ke tiga bidang bela negara.
Untuk mengimplementasikan program kerja itu kami menjalin sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait" Ungkapnya. 12 maret 2024
Sementara narasumber Agus haryono selaku direktur bina potensi SAR BASARNAS menyampaikan " ketika berbicara tentang SAR tidak memandang batas wilayah inilah yang menjadi tantangan BASARNAS dan insan SAR untuk mengcover potensi kebencanaan.
Untuk itu kami selalu melibatkan stakeholder yang kami sebut potensi SAR, karena kami tidak mampu menanggulangi kebencanaan sendiri " ujarnya.
Lalu kepala pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono S.Si., M.Si menyampaikan juga
" Di indonesia terjadi peningkatan gempa dari tahun ke tahun.
Selama periode tahun 1820 -juni 2023 telah terjadi 507 kali gempa bumi merusak di Indonesia. Dan lebih dari 45 kali terjadi gempa mematikan ( deadly earthqurake) akibat sesar aktif" ungkapnya.
Baca Juga: Berikut Tiga Caleg DPR Dapil Pulau Sumbawa Lolos ke Senayan
Masih dalam acara yang sama Dr . Muhammad Hidayat , M.I.kom pakar komunikasi bencana dan perubahan iklim juga menyampaikan " komunikasi berperan penting dalam upaya menghubungkan masyarakat dalam proses penanganan bencana mulai dari pra bencana, saat darurat dan pasca bencana " ungkapnya.